Jakarta (ANTARA) - Tim penyelam gabungan dari Polri memfokuskan pencarian korban dan bagian pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Tim kami, di samping tugas yang terbagi di beberapa sektor, tetap fokus pada pencarian korban dan bagian pesawat," kata Kepala Sub Satgas Polair Direktorat Polairud Baharkam Polri Kombes Pol Yulius mengatakan di Markas Polairud Baharkam Polri Jakarta, Sabtu.
Tim penyelam Polri yang diterjunkan untuk melakukan pencarian hari ini melibatkan personel gabungan dari Korpolairud Baharkam, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Korps Brimob dengan total 90 penyelam.
Baca juga: Basarnas tegaskan CVR Sriwijaya Air SJ-182 belum ditemukan
Selain itu, Polri juga mendapat bantuan dari penyelam relawan dari Komunitas Pecinta Laut dan Persatuan Olahraga Selam SeluruhIndonesia (POSSI) serta beberapa penyelam dari pulau sekitar di Kepulauan Seribu.
Tim penyelam Polri terpusat di Kapal Polisi (KP) Bisma 8003 yang dijadikan posko penyelam gabungan dari Polri dalam misi pencarian jasad dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Setiap harinya, Polri menerjunkan tiga tim penyelam di tiap tiga sesi pencarian pada pagi, siang dan sore hari.
Pada hari sebelumnya tim penyelam Polri berhasil mengangkat puluhan temuan baik itu bagian jasad korban, maupun barang-barang pribadi seperti pakaian dan kartu identitas serta sejumlah puing pesawat.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.