Langkat (ANTARA) - Mahasiswa Polbangtan Medan Sabariyah memanfaatkan lahan pekarangan rumah tinggalnya di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat dengan bercocok tanam sawi pakchoy dengan sistem hidroponik.
"Cukup di lahan pekarangan rumah kalau tidak memiliki lahan luas," kata mahasiswa semester 2 Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi yang menghubungi, Jumat (19/6).
Selain kewajiban para mahasiwa selama pandemi COVID-19 kegiatan bercocok tanam ini untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan mandiri dimasa COVID-19.
Baca juga: Polbangtan Medan tandatangani komitmen bersama keterbukaan informasi publik
"Teknologi hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tumbuhnya dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman," jelasnya.
Aplikasi nutrisi menggunakan ukuran satuan parts per million (ppm) yang diberikan kepada tanaman mulai dari pindah tanam dari semaian sampai dengan minggu akhir menjelang panen.
"Hara tanaman yang terlarut dalam air akan menjadi larutan hara dan dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi (sistem tertutup) menggunakan energi listrik," sebutnya.
Dengan sistem hidroponik maka tanaman relatif lebih cepat tumbuhkembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara optimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman, sehingga daun lebih lebar, daging buah lebih besar dan kokoh.
"Hasilnya lumayan dapat untuk menutupi akan kebutuhan sayur rumah tangga. Lagipula kegiatan ini tidak mengganggu proses perkuliahan yang berjalan dengan metode online dari rumah," katanya.
Mahasiswa Polbangtan Medan cocok tanam sawi pakchoy sistem hidroponik
Jumat, 19 Juni 2020 17:08 WIB 2281