Medan (ANTARA) - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi mengatakan, perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang perilaku harimau untuk mengatasi konflik antara manusia dengan satwa liar Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Hotmauli Sianturi, dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Senin, menyatakan masyarakat diminta tidak menggembalakan ternak dekat dengan kawasan hutan, serta membuat kandang menggunakan kawat duri.
Ia mengatakan, masyarakat agar menjauhi TKP untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, masyarakat diimbau untuk membunyikan dentuman untuk mengusir Harimau Sumatera masuk kembali ke dalam hutan.
Baca juga: Seekor anak gajah ditemukan mati di Aceh Jaya
"Kepada masyarakat diimbau apabila terdapat tanda-tanda kemunculan Harimau Sumatera agar segera dilaporkan kepada petugas BBKSDA Sumut maupun BBTNGL," ujarnya.
Hotmauli menyebutkan, selalu berkoordinasi dengan pemda terutama Kecamatan dan Desa terkait juga TNI dan Polri setempat.
Setelah terjadinya peristiwa konflik ini, diharapkan menjadi perhatian bersama seluruh pihak termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menangani permasalahan ini.
Baca juga: BBKSDA Sumut lepasliarkan orangutan di hutan lindung Tapteng
"Kepada semua pihak agar tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak habitat satwa liar, serta tindakan/perbuatan yang mengancam serta memancing satwa liar ke luar dari habitatnya," katanya.
Sebelumnya, konflik warga dengan satwa liar Harimau Sumatera di Kabupaten Langkat terjadi dua kasus konflik, yakni di Dusun Gelugur, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Peristiwa itu terjadi, Jumat (1/5) pukul 08.30 WIB diterima laporan dari Kepala Dusun ditemukan seekor lembu peliharaan warga dalam keadaan mati, di areal PT Ganda Permana, diduga dimangsa satwa liar jenis Harimau Sumatera.
Kemudian, di Dusun Tanjung Naman, Desa Lau Demak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Jumat (1/5) diterima laporan dari Lembaga Mitra Kerjasama WCS, tentang adanya konflik dengan satwa liar yang diduga Harimau Sumatera.
Ditemukan bangkai lembu, dekat alur sungai kecil dalam keadaan mati dan ditemukan jejak satwa liar mirip jejak Harimau Sumatera.
BBKSDA Sumut: Perlu sosialisasi atasi konflik manusia dan satwa liar
Selasa, 12 Mei 2020 5:01 WIB 1713