Wellington (ANTARA) - Pemerintah Selandia Baru pada Jumat mengumumkan akan memberlakukan pembatasan sementara terhadap kedatangan orang-orang dari Iran guna mencegah penyebaran jenis baru virus corona atau COVID-19.
"Artinya, perjalanan dari Iran ke Selandia Baru untuk sementara tidak dapat dilakukan dan mereka yang pernah berpergian ke Iran dalam 14 hari terakhir harus menjalani masa karantina secara mandiri," kata Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark dalam pernyataan tertulis.
Baca juga: Nigeria juga laporkan kasus pertama pengidap COVID-19
Jumlah korban tewas akibat COVID-19 di Iran bertambah dari 19 orang pada Rabu (26/2/2020) menjadi 26 jiwa. Angka itu jadi korban jiwa COVID-19 terbanyak yang tercatat dari luar China.
Baca juga: Giliran Belanda laporkan kasus pertama corona
Baca juga: 2.022 tertular COVID-19 di Korsel, konser BTS dibatalkan
Selain Iran, pemerintah juga menolak kunjungan pelajar asing dari China masuk ke Selandia Baru.
Clark menambahkan ada penambahan petugas kesehatan yang akan bersiaga di terminal kedatangan internasional di bandara. Petugas-petugas medis akan memeriksa kesehatan penumpang penerbangan langsung dari Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand, katanya.
Sumber: Reuters
Cegah COVID-19, Selandia Baru tolak kedatangan orang dari Iran
Jumat, 28 Februari 2020 11:49 WIB 890