Palembang (ANTARA) - Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang diduga menabrak beton sebelum terjun ke sungai di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12) tengah malam sekitar pukul 23.15 WIB.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara yang dihubungi dari Palembang, Selasa, mengatakan, berdasarkan olah TKP setelah kejadian terlihat ada jejak beton yang rusak tertabrak.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung ke TKP semalam, kira-kira hanya berselang 10 menit setelah kejadian. Ada beton rusak, dan bus masuk ke jurang dengan keadaan miring," ungkap Dolly.
Baca juga: Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu - Palembang masuk jurang
Ia mengatakan, sejauh ini hasil indentifikasi menunjukkan bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang menyebabkan 24 orang meninggal dunia, dan 13 orang selamat.
"Korban selamat sudah dibawa ke RS Basemah, Kota Pagaralam, untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Tim SAR gabungan, yakni tim Rescue Pos SAR Pagaralam, Polres Pagaralam, Satpol PP Kota Pagaralam, BPBD Kota Pagaralam, Tagana Kota Pagaralam masih mengevakuasi korban yang turut dibantu warga.
Baca juga: Tujuh dari 24 korban meninggal dalam kecelakaan Bus Sriwijaya teridentifikasi
Baca juga: Korban meninggal dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya bertambah
Kemungkinan besar, Dolly mengatakan, korban bertambah karena tim akan terus menyisir beberapa lokasi seperti di dalam bus, di sungai, dan di bawah jurang.
Terkait jumlah penumpang, polisi masih mendalami mengingat terdata di PO Sriwijaya hanya 27 orang.
"Kemungkinan ada yang naik di perjalanan, ada yang bilang 50 orang, ada yang bilang 37 orang. Ini kami dalami terus," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi Basarnas, pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.32 WIB ditemukan satu orang korban meninggal dunia sehingga total korban meninggal berjumlah 25 orang.
Bus Sriwijaya diduga menabrak beton sebelum terjun ke sungai
Selasa, 24 Desember 2019 11:08 WIB 1004