"Alhamdulillah ini bagian wujud syukurnya kampus dimana saya menimba ilmu selama 4,5 tahun, ini bagian wujud saya untuk bisa mengabdi dan menunjukkan bahwa kampus tempat saya mengabdi juga bisa melahirkan kader yang baik dan bertanggung jawab dan bisa berperan serta untuk membuat Indonesia itu punya nilai lebih," katanya di Medan.
Lili Pintauli Siregar mengucapkan terima kasih atas pemberian "upah-upah" tradisi dari masyarakat Mandailing yang dilakukan tokoh adat dengan gelar Sutan Singasoro Ursan Lubis.
Selain diberi upah-upah, pimpinan KPK terpilih Lili Pintauli Serigar juga memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa UISU yang hadir dengan bertemakan "Pencegahan Korupsi dalam Mewujudkan Pembangunan Daerah".
Ia menambahkan bahwa kedepannya di Sumatera Utara agar bersama-sama sadar untuk melakukan pencegahan agar terhindar dari tindakan-tindakan penindakan karena prioritas pemerintah pasti akan dilaksanakan oleh penyelenggara-penyelenggara yang terpilih berhubungan dengan prioritas untuk pencegahan tindak pidana korupsi.
"Kampus sebagai satu-satunya salah satu untuk mensosialisasikan kemudian untuk menyampaikan informasi bagaimana cara atau strategis-strategis yang bisa dilakukan sehubungan dengan peran kampus pada masyarakat dan mahasiswanya," tambahnya.
Lili Pantauli Siregar wanita kelahiran Tanjung Pandan, Bangka Belitung 9 Februari 1966 ini merupakan mahasiswa UISU Fakultas Hukum dari tahun 1986 hingga 1991 dan mengawali karirnya sebagai advokat, bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Pusat Bantuan dan Penyanderaan Hukum Indonesia (PUSKABUMI) serta mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2013-2018.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni UISU Musa Rajekshah mengharapkan pimpinan KPK terpilih Lili Pantauli Siregar dapat mengemban tugas dengan baik dalam pemberantasan kasus korupsi di Indonesia.
