Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Hisar Sirait menyarankan agar pemerintah daerah (pemda) dan para pemangku kepentingan (stakeholder) di Pulau Nias melibatkan investor swasta dalam rangka menarik minat turis mancanegara agar untuk menginap lebih lama di Nias.
Dia menjelaskan bahwa agar para turis mancanegara ini betah tinggal lebih lama di Nias, maka yang perlu dilakukan adalah semua sektor yang ada di Nias harus mampu bekerja sama dengan investor swasta.
"Pihak swasta sebetulnya harus sudah diikutsertakan sedari awal agar setelah penyelenggara Sail Nias 2019 dapat diikuti dengan penciptaan dampak ekonomi bagi masyarakat," ujar ekonom yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie tersebut saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Lipsus - Sail Nias 2019 gerakkan perekonomian warga lokal
Pertanyaannya berapa lama wisatawan mancanegara menginap di Nias? Kalau hanya menginap sebentar atau shortstaying maka dampak ekonominya tidak akan begitu besar, artinya masyarakat Nias harus mampu menarik minat wisatawan asing untuk tinggal atau menginap lebih lama di Nias minimal lima hari sehingga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Menurut data kunjungan wisata yang saya ketahui, dari tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan tujuh persen ke Nias ketika wilayah tersebut menggelar acara lainnya untuk mempromosikan wisatanya pada tahun lalu. Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa dengan adanya branding yang bagus tentang Nias sebagai wisata maritim, ini bisa menjadi potensi besar," kata Hisar Sirait.
Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bertekad untuk menjadikan Kepulauan Nias sebagai gerbang destinasi wisata dunia.
Baca juga: Pemerintah akan ajukan Desa Bawomataluo sebagai situs warisan dunia
Hal itu disampaikan Menko Maritim saat mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara langsung pelaksanaan puncak acara Sail Nias 2019 di Dermaga Pelabuhan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (14/9).
Dalam kesempatan itu Luhut juga meminta kepada seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, agar sama-sama berkomitmen bekerja keras mempromosikan Kepulauan Nias untuk menarik perhatian para turis.
Kegiatan Sail Nias 2019 ini, lanjut dia, merupakan Sail yang ke-11 dari rangkaian Sail Indonesia yang dilaksanakan sejak tahun 2009 di Bunaken, Sulawesi Utara. Sail dilaksanakan bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal di Indonesia.
Baca juga: Menko Kemaritiman tanda tangani Perangko Sail Nias 2019
Baca juga: Ratusan warga Nias Selatan antusias berwisata menaiki kapal perang (video)