Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/8) sore bertolak menuju Malaysia untuk bertemu Perdana Menteri Mahathir Mohamad guna membahas berbagai masalah mulai dari perbatasan hingga kelapa sawit.
Sejumlah isu dan upaya peningkatan kerja sama akan menjadi pembicaraan kedua negara dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung pada Jumat pagi di mana perlindungan WNI, peningkatan kerja sama perbatasan dan diskriminasi produk kelapa sawit kedua negara akan menjadi fokus utama pembahasan.
"Banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Tun Dr Mahathir Mohamad terutama yang berkaitan dengan perbatasan, dengan TKI kita. Termasuk mengenai diskriminasi minyak kelapa sawit kita. Itu yang utama," kata Presiden Jokowi dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Setpres RI yang diterima, Jumat.
Kunjungan Presiden Jokowi itu rangka kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada 29 Juni 2018.
Presiden dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan bertolak menuju Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, sekira pukul 17.05 WITA dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.
Mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam lawatan ke Malaysia tersebut antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Selain itu Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Adita Irawati, serta Plh Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Basuki Nugroho.
Baca juga: Presiden Joko Widodo kunjungan resmi ke Malaysia
Baca juga: Presiden mendapat kisah tentang peradaban hukum Siallagan di Samosir
