Medan (ANTARA) - Adik dari DSP (14), asal Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, diadopsi Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu M Syarif Ginting.
DSP merupakan remaja yang rela dijual tantenya sendiri untuk biaya masuk sekolah menengah pertama (SMP). Korban rela dijual dengan harga Rp10 juta.
Saat dikonfirmasi ANTARA, Iptu Syarif mengaku prihatin dengan kondisi korban. Dimana korban bersama adiknya PA (9) sejak kecil tinggal bersama kakeknya yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
"Kasihan sekali lah lihat kehidupannya. Makanya saya mengadopsi dia (PA)," ujarnya, Rabu.
Baca juga: Remaja asal Langkat dijual tantenya demi Rp10 juta
Ia menambahkan, awalnya PA sempat menolak untuk diadopsi, akan tetapi setelah dibujuk oleh saudara dan para tetangganya, akhirnya PA bersedia.
"Sudah lima hari di rumah, dan sudah mulai berbaur sama anak-anak di rumah," katanya.
Dari kasus perdagangan anak di bawah umur yang berhasil diungkap Polsek Sunggal itu, ia mengaku mendapat pelajaran berharga tentang bagaimana pentingnya bersyukur.
"Enggak semua orang bisa merasakan kelapangan rezeki. Untuk itu penting bagi kita untuk selalu bersyukur," tuturnya.
Baca juga: Remaja 14 tahun rela dijual tantenya untuk biaya masuk SMP
Baca juga: Jual diri, remaja 14 tahun ternyata disuruh ibu kandungnya
Polisi adopsi adik dari remaja 14 tahun yang hendak dijual keluarganya
Rabu, 24 Juli 2019 16:15 WIB 1978