Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didukung oleh melemahnya dolar AS dan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 4,80 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.428,10 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,08 persen menjadi 97,15 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka.
Jika dolar AS melemah maka emas berjangka biasanya akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Iran juga meningkatkan selera terhadap aset-aset safe-haven seperi emas, kata para analis.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis sore (18/7/2019) bahwa kapal perang AS menghancurkan pesawat tanpa awak Iran di Selat Hormuz. Perkembangan itu menyusul pengumuman dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran bahwa mereka telah menangkap sebuah kapal asing "penyelundup bahan bakar " di Teluk.
Harga emas naik lebih lanjut selama perdagangan elektronik berikutnya, naik lebih dari satu persen sebagai respon meningkatnya ketegangan di Teluk.
Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,7 sen atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 16,198 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 2,80 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi 849,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar AS melemah tertekan sejumlah data ekonomi suram
Emas terus meningkat di tengah melemahnya dolar AS dan ketegangan Teluk
Jumat, 19 Juli 2019 8:49 WIB 715