Sibolga (ANTARA) - Jelang Ramadan sejumlah harga bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik di Kota Sibolga, diantaranya gula pasir yang naik di posisi harga Rp600 ribu per karung ukuran 50 kg.
Demikian disampaikan sejumlah pedagang yang ditemui ANTARA di Pasar Sibolga Nauli, Sibolga, Sumatera Utara, Senin (29/4).
“Seminggu yang lalu harga gula pasir mulai naik dari posisi Rp570 ribu per karung untuk ukuran 50 kilo gram. Dan tadi pagi harganya sudah Rp600 ribu per karung ukuran yang sama.” Ujar boru Sibuea.
Walaupun harga gula pasir sudah naik, namun menurut boru Sibuea, para pedagang di Pasar Nauli Sibolga belum ada yang menaikkan harga gula baik untuk eceran.
“Teman-teman belum ada yang menaikkan, masih menjual Rp12ribu per kilonya. Kami pun tidak mungkin menaikkan sendiri takut tidak laku nanti,” ungkapnya.
Sementara itu menurut pedagang sembako lainnya, Margono (62), mengatakan, jika sampai besok harga gula pasir masih naik, ia terpaksa harus menaikkan harga jual.
“Kita tunggu besok bang, kalau masih tetap harganya mahal, maka kami pun harus menaikkan harga jual gula menjadi Rp13 ribu per kilonya. Jika tidak dinaikkan kita akan rugi,” katanya.
Selain harga gula yang naik, harga telur juga mengalami kenaikan. Menurut Margono kalau kemarin mereka menjual telur ayam Rp1.300 per butir, sekarang sudah Rp1.400 per butir.
“Untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, tepung terigu dan minyak goreng kemasan masih standart. Kecuali minyak goreng curah mengalami kenaikan Rp100 rupiah dari Rp10ribu per kilo menjadi Rp11ribu,” tambahnya.
Harga bawang puting melambung tinggi
Sementara itu untuk kebutuhan bumbu dapur menjelang bulan puasa ini, harga bawang putih melambung tinggi. Untuk posisi hari ini pedagang menjual bawang putih dikisaran harga Rp50 ribu per kilo gramnya.
Harga itu naik 100 persen dari harga sebelumnya Rp25ribu per kilonya. Selain harga yang naik, bahannya juga sulit ditemukan.
“Sulit sekarang mencari bawang putih walaupun harganya naik 100 persen. Kalaupun ada di jual di Pasar Sibolga ini jumlah sedikit, karena para agen juga mengaku kewalahan mendapat stok barang. Kami juga bigung kenapa bawang putih bisa langka dan apa penyebabnya,” sebut ibu Novita Situmeang (38), penjual bumbu masak di Pasar Sibolga Nauli.
Sementara itu untuk harga sayur mayur dan buah-buahan dalam posisi normal.
Jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok di Sibolga bergerak naik
Senin, 29 April 2019 20:00 WIB 3470