New York (Antaranews Sumut) - Laporan-laporan ekonomi yang lemah menekan saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), menyusul kenaikan pasar beruntun baru-baru ini, dan penurunan saham perawatan kesehatan menambah momentum "bearish".
Departemen Perdagangan mengatakan pesanan baru untuk barang-barang modal utama buatan AS secara tak terduga turun pada Desember, menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam pengeluaran bisnis untuk peralatan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Data terpisah menunjukkan ukuran aktivitas bisnis Mid-Atlantic AS dari Philadelphia Federal Reserve, menurun pada Februari ke level terlemah sejak Mei 2016, sementara laporan lain menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas) di AS turun bulan lalu ke level terendah sejak November 2015.
"Kami telah berlari luar biasa di pasar, dan kami memiliki data yang lemah yang memungkinkan investor untuk mengambil keuntungan," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Namun, dia berkata, "Saya sedikit terkejut dengan beberapa pelemahan dalam data. Beberapa di antaranya terkait cuaca dan beberapa perdagangan, sehingga sulit untuk merasakan bagaimana keadaannya, tanpa faktor-faktor itu." Keuntungan baru-baru ini di pasar telah didorong oleh harapan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China dan sinyal "dovish" dari Federal Reserve. Meskipun turun, S&P 500 melayang di dekat tertinggi dua bulan dan naik sekitar 18 persen sejak level terendahnya di akhir Desember.
Amerika Serikat dan China telah mulai menguraikan komitmen dasar pada masalah-masalah paling sulit dalam perselisihan perdagangan mereka, menandai kemajuan paling signifikan yang belum berakhir dalam mengakhiri perang dagang tujuh bulan, kata sumber-sumber kepada Reuters. Kedua belah pihak berusaha mencapai kesepakatan sebelum 1 Maret, Reuters melaporkan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,81 poin atau 0,4 persen menjadi berakhir di 25.850,63 poin, S&P 500 kehilangan 9,82 poin atau 0,35 persen menjadi ditutup di 2.774,88 poin, dan Komposit Nasdaq turun 29,36 poin atau 0,39 persen menjadi berakhir di 7.459,71 poin.
S&P 500 mengakhiri kenaikan selama tiga hari berturut-turut.
Perlambatan tajam dalam pertumbuhan global, terutama di China dan Eropa, bersama dengan memudarnya stimulus fiskal dan ketegangan perdagangan telah memicu kekhawatiran baru-baru ini tentang ekonomi.
Model perkiraan GDPNow Atlanta Federal Reserve sekarang menunjukkan ekonomi AS kemungkinan berkembang pada tingkat tahunan 1,4 persen pada kuartal keempat.
Indeks perawatan kesehatan S&P turun 0,9 persen, terbebani oleh penurunan 0,7 persen Johnson & Johnson. Raksasa perawatan kesehatan itu mengatakan mereka menerima panggilan pengadilan dari regulator AS terkait litigasi yang melibatkan dugaan kontaminasi asbes di lini produk bedak bayinya.
Menambah pelemahan hari ini, indeks energi S&P 500 turun 1,6 persen.
Juga, saham Pizza Domino anjlok 9,1 persen setelah gagal memenuhi estimasi analis untuk penjualan di toko-tokonya secara triwulanan.
Saham Nike Inc turun satu persen setelah sepatu sneaker yang dikenakan oleh bintang bola basket Zion Williamson terbelah dua selama pertandingan.
Saham-saham yang turun melebihi jumlah yang naik di NYSE dengan rasio 1,71 banding 1; dan di Nasdaq dengan rasio 1,39 banding 1.
S&P 500 membukukan 37 tertinggi baru 52-minggu dan tidak ada posisi terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 68 tertinggi baru dan 14 terendah baru.
Wall Street hentikan kenaikan beruntun karena laporan ekonomi lemah
Jumat, 22 Februari 2019 6:15 WIB 1326