KPU Gunungsitoli sudah terima surat suara pemilu

Petugas sedang mengangkat kota kota berisi surat suara pemilu. Ketua KPU Gunungsitoli menyebutkan pihaknya sudah menerima surat suara pemilu untuk legislatif. (Antara Sumut/Irwanto)

Gunungsitoli,Sumut, 5/2 (Antara) - Komisi Pemilihan Umum Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, sudah menerima surat suara yang nantinya akan digunakan pada Pemilu 2019.

“Kami sudah terima surat suara untuk pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, sedangkan surat suara untuk pemilihan Presiden dan DPD RI masih belum kita terima, " ungkap Ketua KPU Kota Gunungsitoli Firman Gea, di Gunungsitoli, Selasa.

Ia mengatakan, surat suara yang sudah diterima masih dikemas dalam box berjumlah 547 dan isinya masih belum diperiksa.

Dari 547 box surat suara yang telah diterima tersebut, sebanyak 180 box surat suara untuk pemilihan DPR RI, 180 box surat suara untuk pemilihan DPRD Provinsi, 181 box surat suara untuk pemilihan DPRD Kota Gunungsitoli dan 6 box surat suara untuk pemilu ulang di Kabupaten/Kota.

"Isi box belum kita periksa apa ada surat suara yang kurang atau rusak, dan untuk memeriksa itu kita akan undang Bawaslu dan Polri ke depan untuk memeriksa bersama sama," jelasnya.

Soal keamanan surat suara, dia memberitahu surat suara disimpan dalam kamar tertutup di gudang logistik KPU Kota Gunungsitoli dengan pengawalan dari kepolisian.

“Menjaga keamanan surat suara, personil Polres Nias 24 jam menjaga gudang logistik KPU dan kamar tempat penyimpanan kertas suara dikunci dengan tiga gembok yang setiap gembok kuncinya dipegang KPU, Bawaslu dan Polisi, " terangnya.

Ia juga mengungkapkan selain surat suara pemilihan legislatif, KPU Kota Gunungsitoli sebelumnya telah menerima kotak suara, bilik suara dan alat kelengkapan tempat pemungutan suara.

Sebelumnya di tempat yang sama, anggota Bawaslu Kota Gunungsitoli Nur Alia Lase memastikan jika pengamanan surat suara di percayakan kepada polisi dan pihaknya akan selalu melakukan monitoring.

“Kunci salah satu gembok kamar atau tempat penyimpanan surat suara di pegang Bawaslu, dan kunci dua gembok lainnya dipegang KPU dan Polisi, sehingga kamar penyimpanan surat suara baru bisa dibuka jika KPU, Bawaslu dan Polisi ada,” katanya.