Medan (Antaranews Sumut) - Tingginya angka golput, terutama di kalangan generasi milenial dalam momentum pemilu, dinilai memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perpolitikan di Indonesia.
Pengamat politik SUmatera Utara, Dadang Darmawan, di Medan, Minggu, mengatakan, golput sebenarnya adalah sebuah fakta sosial dalam melawan kekuasaan atau ekspresi protes terhadap pemerintah.
Apalagi sejak 73 tahun demokrasi berlangsung di Indonesia, gerakan tersebut tak membuat perubahan apapun terhadap bangsa dan negara.
Politik, kata dia, merupakan jalan untuk mencapai kekuasaan, peran dari kekuasan bertujuan sebagai pengaturan kehidupan dan kemartabatan bangsa.
Sehingga bila akhirnya mereka yang terpilih duduk sebagai penguasa bukan orang yang tepat, maka dikhawatirkan berakibat pada penindasan.
"Pemimpin seharusnya adalah seorang yang paling bijaksana sehingga dapat menciptakan bangsa yang bermartabat, jika tidak maka yang terjadi adalah Penindasan," kata mantan Ketua Badko HMI Sumut itu.
Menurut dosen FISIP UMA itu, pemuda jangan terlalu apatis terhadap politik ataupun pemilu, sebab suara pemuda memiliki andil besar agar kekuasaan benar-benar jatuh kepada sosok yang ingin memajukan bangsa.
"Tak ada jalan lain agar bangsa ini bermartabat, kecuali generasi milenial harus melek politik, ikut berpolitik dan ikut menentukan masa depan di negara kita hari ini dan kedepan," katanya.
Pengamat: Golput bukan jawaban bagi politik bangsa
Minggu, 23 Desember 2018 11:35 WIB 1449