Taput (Antaranews Sumut) - Ketua panitia pengawas pemilihan kabupaten Tapanuli Utara Sardion Situmeang menekankan, masyarakat pemilih pilkada serentak 2018 jangan pernah mendasari pilihannya dengan nilai uang ataupun iming-iming pemberian, namun harus menentukan pilihannya terhadap paslon berdasarkan hati nurani, dan visi misi yang diusung paslon.
"Ini harus ditegaskan, jangan dasari pilihan dengan nilai uang," ujar Sardion, Selasa.
Disebutkan, pesta demokrasi pilgub dan pilbup yang akan digelar besok merupakan hajatan penentuan masa depan daerah untuk 5 tahun ke depan. Sehingga, sangalah penting untuk memilih pemimpin tanpa harus diimingi sesuatu hal selain dari janji politik berupa visi misi dan program kerja.
"Pemilih harus cerdas. Jangan sampai hanyut dalam buaian politik uang," jelasnya.
Pantauan di lapangan, hingga saat ini, H-1 menjelang pemungutan suara, upaya untuk menghalalkan berbagai cara termasuk dugaan penerapan praktek politik uang untuk mengarahkan pilihan, masih terjadi.
Pada Senin, 25 Juni 2018, 2 orang warga Simangumban yakni Hendryadi Siregar dan Mesra Halomoan Nainggolan melapor ke panwaslih atas praktek politik uang senilai Rp.200 ribu per orang yang diserahkan seorang oknum tim sukses salah satu paslon untuk mempengaruhi pilihannya.
Di hari yang sama panwas kecamatan Pagaran juga menerima laporan terkait politik uang yang dialami Erta pakpahan, 41 tahun, warg desa Lumbansilintong Pagaran.
Petani tembakau tersebut melaporkan seorang warga yang diketahui tim sukses salah satu paslon yang memberikan uang senilai Rp.100 ribu dan plastik pembibitan tembakau seraya mengarahkan pilihannya dalam perhelatan pilbup Taput.
Terkait dua laporan tersebut, Ketua panwaslih Sardion menyatakan bahwa kedua laporan sedang dalam proses tindak lanjut oleh pihaknya.
Panwaslih : Jangan dasari pilihan dengan nilai uang
Selasa, 26 Juni 2018 18:02 WIB 1765
jangan dasari pilihan dengan nilai uang