Ketiga wanita yang jadi pimpinan para dokter di Labura tersebut adalah Ketua dr Febriyanti Dwi Triyanti Siregar, Sekretaris dr Zurmaleni Siregar dan Bendahara dr Zuhriani Dalimunthe. Selain itu wakil ketua dan wakil sekretaris juga diisi perempuan yaitu dr Erlin Tandi dan dr Iin Herliani.
Ketua PC IDI Labura dr Febriyanti dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan organisasi pertama yang dipimpinnya. "Ini merupakan tugas berat dan pengalaman pertama saya memimpin organisasi," kata istri Kadis Perhubungan Labura Hery Wahyudi Marpaung SSTP MAP itu.
Karena itu, ia mengharapkan dukungan, bimbingan dan arahan dari Bupati Labura H Kharuddin Syah SE, para dokter senior, IDI Sumut dan rekan sejawat agar dapat melaksanakan kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan baik.
Walau begitu dokter muda itu menyatakan tekad akan memberikan dan melakukan yang terbaik. "IDI siap bekerjasama dengan pemkab untuk melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tegasnya.
Di hadapan Bupati Labura H Kharuddin Syah SE dan sejumlah pimpinan OPD serta undangan lainya yang hadir, Febri menambahkannya, suksesnya organisasi itu karena saling bahu membahu dan kerjasama.
Sebelumnya mantan Ketua IDI Labura dr H Charles Siregar SpA menyatakan, saat ini dokter yang bertugas dan beraktivitas di kabupaten itu sebanyak 125 orang. Pada awal berdirinya IDI Labura persisnya Tahun 2009 jumlah dokter hanya 32 orang.
"Tahun ini juga kita akan kedatangan dokter ahli ortopedi," kata spesialis anak yang dipercaya memimpin IDI Labura sejak 2009 hingga 2018 ini.
Kepengurusan IDI Labura itu juga dilengkapi dengan sejumlah bidang yaitu Bidang Organisasi diketuai dr Sefri Hariandi Pasaribu, Bidang Ilmiah diketuai dr Sugeng Hartono SpP dan Bidang Pengabdian Masyarakat dr Mimi Andayani Nasution MKes.
Selanjutnya kepengurusan yang dilantik Ketua PW IDI Sumut dr Edi Ardiansyah SpOG itu juga diisi dengan Bidang Kesejahteraan Anggota diketua dr Parianti Lubis dan Majelis Kehormatan dan Etik Kedokteran (MKEK) yang diketuai dr H Charles Siregar SpA.
Selain itu ada juga dewan pertimbangan yang terdiri dari dr Hj Saodah Nasution, dr Hj Mestika Mayang, dr H Muchtar Lutfi Siregar dan Dr H Charles Daulay SpA.