Medan, 9/9 (Antarasumut) - Anggota Komisi I DPR RI Effendi MS Simbolon meminta pemerintah meningkatkan pasokan listrik dan gas khususnya di Provinsi Sumatera Utara yang masih kekurangan.
"Jumlah pembangkit listrik dan ketersediaan gas memang semakin meningkat di Sumut. Tetapi tetap dinilai belum maksimal," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan tentang permasalahan energi di Sumut, Jumat.
Dia menegaskan adalah kewajiban pemerintah menyediakan energi itu.
Beberapa pembangkit listrik yang beroperasi di Sumut antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di daerah Belawan GT 11 kapasitas 130 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin 1 (60 MW), PLTG Belawan Lot 3 (85 MW) dan PLTG Paya Pasir 7 (34 MW).
Menurut Effendi, kebutuhan energi akan semakin diperlukan karena untuk mendorong peningkatan ekonomi yang berakhir pada tingginya kesejahteraan masyarakat.
"Sesuai Pasal 3 ayat (3) UUD 1945, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,"kata Effendi yang pernah menjadi pimpinan Komisi VII DPR RI yang membidang energi dan sumber daya mineral.
Effendi yang terus mendapat dukungan dari masyarakat Sumut itu menegaskan, kalau listrik dan gas mencukupi, maka pertumbuhan ekonomi Sumut bisa semakin besar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada semester I tahun 2017 secara year on year naik 4,8 persen.
"Kalau energi tersedia dan infrastruktur bagus, maka pertumbuhan ekonomi Sumut bisa lebih besar," katanya.
Selain tersedia, harga listrik dan gas harusnya bisa murah.
Harga gas yang 9,95 dolar AS per MMBTU dari sebelumnya 12,22 per MMBTU dinilai masih mahal.
Politisi PDIP itu menyebutkan, sejalan dengan ketersediaan listrik dan gas serta infrastruktur yang bagus, Pemprov Sumut juga harus bisa memberikan kepastian hukum kepada pengusaha.
Dengan kepastian hukum, maka pengusaha tidak ragu berinvestasi.
"Sumut butuh investasi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.Apalagi sumber daya alam Sumut masih cukup besar untuk dikelola,"kata Effendi.