Bandung, 20/7 (Antara) - Profesor teknik perangkat lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Tun Hussein Onn Malaysia, Mustafa Bin Mat Deris menuturkan produktivitas, kinerja serta keuntungan pelaku UMKM akan naik signifikan sebesar 20 persen jika memanfaatkan teknologi informasi.
"Namun di Indonesia, para pelaku industri di kelas menengah yang memanfaatkan teknologi tak sampai 10 persen," kata Mustafa Bin Mat Deris di sela acara "8th International Conference on Sustainable Collaboration in Business, Technology, Information and Innovation" di Bandung, Kamis.
Deris menuturkan apabila dilihat dari aspek peluang, negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk kurang lebih 250 juta dinilai potensial untuk industri kecil dan menengah.
Bahkan, kata dia, dalam sebuh kajian perkembangan ekonomi yang dilakukan di Singapura, pada tahun 2025 Indonesia akan menjadi sebuah negara yang menghasilkan masyarakat kelas menengah dengan perputaran uang lebih dari 1.000 dolar AS per bulan.
"Hal itu bisa terwujud dengan catatan jika pola pengembangan Technopreneur sudah maksimal dan merata," kata dia.
Ia menyebutkan calon konsumen di Indonesia lebih dari cukup. Itu juga menjadi peluang bagi pelalu UMKM untuk penetrasi pasar. Menjangkau pasar yang luas itu bisa dilakukan jika para pelaku bisnis menengah memanfaatkan teknologi.
Menurut dia, dinamisnya perkembangan teknologi teknologi seperti perkembangan internet, media sosial dan aplikasi pendukungnya ternyata bisa menempatkan bisnis pada tingkat yang berbeda karena hal itu dapat menghapus batas negara.