Tapanuli Selatan, 22/5 (Antarasumut)- Masyarakat khususnya berada di Kecamatan Aek Bilah (Desa Huta Baru - Aek Latong) mulai merasakan 'Merdeka' sejak akses jalan menuju desa ini dibangun Pemerintah.
Usman Ritonga (56), Kepala Desa Aek Latong kepada Antara Sumut, Kemarin mengakui sejak Indonesia Merdeka 1945 baru ini masyarakat Huta Baru dan Aek Latong 'tersentuh' pembangunan khususnya infrastruktur jalan.
"Keinginan masyarakat tidak begitu muluk-muluk jalan harus di hotmix tetapi dengan cor rabat beton ini saja kami sudah merasa 'merdeka' mengingat dulunya jalan 'tikus'," katanya.
Diceritakannya, disaat masyarakat 'mengancam' untuk berpindah penduduk dari Tapanuli Selatan ke Padang Lawas Utara, karena mereka merasa 'dianak tirikan' dari perhatian pemerintah.
Namun sejak Tapanuli Selatan dipimpin Bupati Syahrul M.Pasaribu niat 'pindah' penduduk diurungkan karena mulai mendapat adanya sentuhan pembangunan. Awalnya 2008 sudah mulai mendapatkan dana PNPM.
Kini perhatian seperti penerangan, akses jalan sudah mulai dirasakan ratusan kepala keluarga dusun Tanjung Baru, Padang Panjang, Aek Urat, Aek Pisang, Purba Sinomba, Panguripan, Simatorkis dan Dusun Janji Mauli berada diantara Hutaimbaru - Aek Latong itu.
"Wajar kami berucap syukur dan terimakasih kepada pemerintah yang telah mulai ada pewrhatian di desa yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Ibukota Tapanuli Selatan, Sipirok ini," katanya.
Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Plt Kadis PU disela-sela monitoring, Sabtu 21 Mei 2016 mengatakan perkerasan Jalan Huta Baru - Aek Latong Batas Paluta itu dengan volume kerja pelebaran sepanjang 3.800 meter untuk cor rabat beton 1.325 meter, Plat beton 2 tempat dengan pagu anggaran Rp2,3 milyar.
"Pemkab Tapanuli Selatan menitip pesan kepada masyarakat untuk bisa menjaga dan merawat bangunan pemerintah ini dengan baik."
Pembangunan ini selain bermamfaat untuk memperlancar alat transportasi utamanya mengangkut hasil-hasil bumi juga akan dapat meningkatkan perekonomian warga utamanya petani, katanya.