Pandan, 29/3 (Antarasumut)- Kerugian akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah minggu lalu diperkirakan sekitar Rp 3m. Kerugian yang paling besar yakni rusaknya ratusan hektar sawah masyarakat yang baru selesai tanam, dan juga rusaknya sarana infra struktur di beberapa desa dan Kecamatan yang ada di Tapteng.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah, Drs Marhite Rumapea MM, ketika dikonfirmasi Antara, Selasa, (29/3).
“Perkiraan kerugian akibat banjir bandang tersebut kisaran Rp3m, meliputi jembatan rambing yang putus, ribuan rumah warga yang rusak berat dan ringan, petani yang gagal panen, irigasi yang jebol di Barus, barang dagangan dan ternak yang hanyut dibawa banjir dan juga jalan yang longsor. Jadi kami sudah melakukan pendataan dari masing-masing wilayah yang terkena dampak kerusakan akibat banjir tersebut, dan kerugian sekitar Rp3m,â€katanya.
Diakui Marhite, bahwa semua laporan terkait kerusakan itu sudah disampaikan langsung ke Badan Penanggulangan Bencana Sumatera Utara dan juga ke Badan Penanggulanan Bencana Nasional. Ia berharap bantuan dari mereka sangat diharapkan masyarakat.
“Kita sudah laporkan semuanya ke Provinsi Sumatera Utara dan juga ke pusat. Kita berharap agar laporan tersebut segera ditanggapi demi membantu masyarakat Tapteng yang tertimpa bencana ini,â€kata Rumapea.
Sebagaimana diberitakan, banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa, (22/3), akibat diguyur hujan semalaman. Warga dibeberapa kecamatan seperti di Barus, Pandan, Tukka terpaksa mengungsi.
Bahkan beberapa sekolah di Tapeng terpaksa diliburkan akibat banjir tersebut. Kondisi terkini aktivitas warga sudah kembali normal, hanya saja lahan pertanian warga masih ada yang digenangi air.