Jakarta, 18/1 (Antara) - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan optimistis bisa mencapai target penyerapan anggaran hingga 90 persen pada 2016 sesuai permintaan Presiden Joko Widodo saat penandatanganan 12 kontrak paket kegiatan strategis.
"Mesti dilaksanakan, harus optimistis. Caranya dengan banyak kerja," kata Jonan usai penandatanganan 12 kontrak paket kegiatan strategis di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Senin.
Jonan mengatakan target penyerapan anggaran tahun 2016 lebih tinggi dibanding realisasi 2015 yang hanya 76 persen dengan nilai Rp46 triliun ditambah efisiensi Rp3 triliun.
Kemenhub juga akan meningkatkan penghematan anggaran hingga 10 persen seiring dengan turunnya harga minyak hingga 30 dolar AS per barel saat ini.
"Dibanding tahun 2013, harga minyak itu 115 dolar AS per barel, artinya sekarang sepertiganya, harga satuan barang juga lebih rendah," katanya.
Terkait realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di lingkungan Kemenhub, Jonan mengatakan naik hampir dua kali lipat dari yang ditargetkan, yakni Rp4,21 triliun dari target Rp3,26 triliun.
"Kita menerapkan peraturan pungutan PBNP yang lebih konsisten dari sebelumnya," katanya.
Jonan mengatakan dengan adanya penandatanganan 12 kontrak paket kegiatan strategis tersebut telah menyumbang 34 persen dari total 273 paket kegiatan senilai Rp14,242 triliun tahun 2016.
Sementara itu, dia menyebutkan kontrak 12 paket kegiatan strategis Tahun Anggaran 2016 senilai Rp2,071 triliun.
Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran Kemenhub untuk meningkatkan penyerapan anggaran tahun 2016 hingga 90 persen.
"Saya minta bekerja lebih baik lagi, realisasi serapan anggaran dua tahun lalu 75 persen, tahun kemarin 76 persen. Saya harapkan tahun ini bisa meningkat di atas 90 persen," katanya.
Presiden juga mendorong Kemenhub untuk mempercepat lelang dan kontrak pada Januari ini mencapai Rp14 triliun.
"Kenapa ini saya dorong terus, saya desak karena pola-pola lama dan tradisi lama harus ditinggalkan, dulu Oktober masih tanda tangan kontrak, sekarang harus di bulan-bulan awal, kalau tidak akan terjadi kontraksi ekonomi," katanya.
Presiden berpendapat dengan percepatan lelang dan kontrak proyek, maka akan memberikan kelonggaran waktu untuk difokuskan pada kualitas.
Kepala Negara juga berpesan kepada Kemenhub untuk memberikan kesempatan dahulu kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kontrak proyek agar peredaran uang merata ke daerah.
Kedua, lanjut Presiden, menyelenggarakan pekerjaan yang bersifat padat karya untuk menyerap banyak tenaga kerja.
Ketiga, pengintegrasian kegiatan dengan kementerian lain, seperti dengan Kementerian Pariwisata.
"Kita 'concern' ingin memperbaiki 10 destinasi wisata terbaik negara kita, Labuan Bajo bagus, tapi Raja Ampat runway (landasan pacunya) kurang panjang, terminal masih seperti rumah biasa, dermaganya kurang panjang. Hal-hal ini harus diintegrasikan," katanya.
Presiden juga meminta Kemenhub untuk menurunkan biaya logistik dan konsistensi pelaksanaan program tol laut.