Medan, 4/12 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengajukan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2015 sebesar Rp8,442 triliun.
Dalam rapat paripurna DPRD Sumut di Medan, Jumat, Sekretaris Daerah Provisni Sumut Hasban Ritonga mengatakan, rancangan PAPBD 2015 itu terdiri dari belanja tidak langsung Rp6,076 triliun dan belanja langsung Rp2,366 trilun.
Belanja tidak langsung itu naik Rp456,74 miliar dari anggaran semula. Sedangkan belanja langsung mengalami pengurangan sebesar Rp693,742 miliar.
Belanja tidak langsung itu terdiri dari belanja pegawai Rp1,149 triliun, belanja hibah Rp2,13 triliun, bantuan sosial Rp1,139 miliar, dan bantuan keuangan provinsi Rp457,553 miliar.
Adapun belanja bagi hasil pajak kepada kabupaten/kota tidak mengalami perubahan dengan jumlah yang dialokasikan pada APBD murni.
Sedangkan belanja langsung dialokasikan untuk belanja pegawai Rp175 miliar, belanja barang dan jasa Rp1,477 triliun, dan belanja modal Rp1,023 triliun.
Jika dirinci sesuai dengan prioritas program, maka PAPBD 2015 itu akan digunakan untuk urusan wajib Rp8,068 triliun dan urusan pilihan Rp374,596 miliar.
Adapun urusan wajib yang mendapatkan alokasi terbesar adaah pekerjaan umum Rp1,115 triliun, pendidikan Rp166,575 miliar, dan kesehatan Rp337,607 miliar.
Ia mengatakan, dengan keberadaan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun 2014 sebesar Rp14,897 miliar, penerimaan dalam PAPBD 2015 diproyeksikan sebesar Rp8,452 triliun.
Dengan belanja daerah sebesar Rp8,442 triliun, maka terjadi surplus dalam PAPBD 2015 sebesar Rp9,37 miliar yang akan menutupi selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran.
Setelah membacakan jumlah anggaran dalam PAPBD 2015 tersebut, Hasban Ritonga menyerahkan nota keuangan itu kepada dua Wakil Ketua DPRD Sumut yakni HT Milwan dan Zulkifli Efendi Siregar. ***3***Budi Suyanto
Pemprov Sumut Ajukan PAPBD 2015 Rp8,442 Triliun - (d)
Jumat, 4 Desember 2015 14:00 WIB 1490
"PAPBD 2015 itu akan digunakan untuk urusan wajib Rp8,068 triliun dan urusan pilihan Rp374,596 miliar"