Medan, 17/11 (Antara) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara mendukung sepenuhnya kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di bawah kepemimpinan Susi Pudjiastuti untuk memperkuat potensi kelautan nasional.
"HNSI tidak mempedulikan kontroversi Susi. Kalau (programnya bagus) bagus, kita dukung," kata Ketua HNSI Sumut Syah Afandin di Medan, Senin.
Sebenarnya, kata Syah Afandin, seluruh pihak menyadari jika sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi kelautan yang luar biasa.
Namun sayangnya, pemanfaatan potensi kelautan tersebut masih "menyedihkan" karena tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai, baik peraturan mau pun peralatan.
Ia mencontohkan keberadaan 15 kabupaten/kota di Sumut yang memiliki laut tetapi belum ada peraturan daerah (perda) yang mengatur potensi kelautan yang ada.
Di tingkat nasional, berbagai keterbatasan juga cukup mengkhawatirkan karena tidak mampu mendukung pemanfaatan potensi kelautan di Tanah air yang sangat besar.
Kondisi itu dapat terlihat dari ketidakmampun aparatur di bidang kelautan dalam mengejar dan menangkap pelaku pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Sampai capek pun kita mengejar, tetap tidak dapat," katanya.
Namun kondisi berbeda justru dialami nelayan Indonesia yang sering ditangkap karena melakukan aktivitas penangkapan ikan perairan asing, meski tanpa sengaja.
"Kalau kapal kita lewat perbatasan, kapal asing dengan kekuatan penuh mengejar. Dan kapal kita dapat ditangkap," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut itu.
Karena itu, HNSI Sumut mendukung sepenuhnya kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang memiliki komitmen untuk memperkuat potensi kelautan nasional.
Namun, pihaknya menyadari jika upaya untuk memperkuat potensi kelautan guna mengatasi masalah di laut tersebut membutuhkan dana yang sangat besar.
"Untuk itu, pemangku kepentingan terkait harus duduk bersama agar rakyat mendapatkan hasil yang maksimal," kata Syah Afandin. ***1***
(T.I023/B/H. Wahyudono/H. Wahyudono)
HNSI Sumut Dukung KKP Perkuat Potensi Kelautan
Senin, 17 November 2014 17:19 WIB 1619