Medan, 15/1 (antarasumut)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berencana merelokasi pemukiman korban erupsi Gunung Sinabung sebagai upaya antisipasi dan penyelamatan warga dari dampak letusan .
Rencana tersebut ditegaskan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si di rumah dinasnya, Jl. Tengku Daud Medan, Rabu .
Relokasi direncanakan dalam dua tahap, pertama khusus bagi warga yang tinggal di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung. Tahap selanjutnya adalah warga yang mendiami radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung.
"Program relokasi pemukiman warga ini akan diajukan kepada pemerintah pusat dalam waktu dekat. Tujuan utamanya adalah upaya penyelamatan warga dari dampak letusan Gunung Sinabung," sebut Erry.
Menurut Erry, relokasi warga di bawah kaki Gunung Sinabung ke tempat aman membutuhkan biaya yang tidak sedikit juga waktu yang relatif lama. Kendati begitu, upaya penyelamatan harus dilakukan mengingat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung terus mengancam warga.
"Tentu akan dibicarakan dengan pemerintah pusat dimana lokasi pendirian rumah bagi pengungsi Sinabung nantinya. Tidak harus rumah permanen, rumah semi permanen tetapi layak huni juga boleh," ujar Erry.
Guna mendukung rencana relokasi, Pemprov Sumut dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut terus melakukan pendataan jumlah pengungsi. Hingga pertengahan Januari 2014 ini, jumlah pengunsi tercatat lebih dari 25 ribu jiwa. Mereka tersebar sedikitnya di 31 titik penampungan, baik di Kabupaten Karo maupun di Kabupaten Langkat.
"Pembangunan rumah juga perlu dibahas untuk menemukan pola yang tepat. Apakah rumah susun atau rumah kopel. Tergantung hasil diskusi nantinya," sebut Erry.
Meski dilakukan relokasi, sebut Erry, warga tetap dapat melakukan aktivitas bercocok-tanam di lahan pertanian di kawasan kaki Gunung Sinabung. Tetapi pemikiman diupayakan berada di lokasi aman.
"Pagi hari, warga bisa pergi ke lahan pertaniannya, sore pulang ke rumah. Tidak disarankan menetap di lokasi rawan letusan," papar Erry.
Erry menyebutkan, sebelumnya Pemprov Sumut dan BPBD telah menelurkan program pemberdayaan warga di lokasi pengungsian. Program tersebut memberikan kompensasi Rp 50 ribu untuk tiap Kepala Keluarga (KK) perhari, khusus bagi warga yang bersedia bekerja membantu sejumlah kegiatan di lokasi penampungan.
"Program itu hanya digulirkan selama dua pekan. Pemprov Sumut masih mengamati program lanjutan yang dapat meringankan beban para pengungsi yang kehilangan mata pencaharian," kata Erry.
Lebih lanjut Erry mengatakan, sebelum program relokasi dilakukan, Pemprov Sumut mengutakan penanganan dini terhadap pengungsi di lokasi penampungan dengan menyediakan kebutuhan makanan, air bersih, obat-obatan, selimut dan keperluan bayi.
“Saya juga menghimbau akademisi dan psikolog untuk terlibat dalam penanganan pengungsi Sinabung. Banyak dari pengungsi yang kini tertekan secara emosi karena hidup tidak nyaman di lokasi penampungan. Apalagi sebagian besar warga meninggakan harta benda di rumah dan kehilangan mata pencaharian,” sebut Erry prihatin.
Pemprov Sumut Rencanakan Relokasi Rumah Pengungsi Sinabung
Rabu, 15 Januari 2014 16:41 WIB 1518