Langkat, Sumut, 15/1 (Antara) - Warga pengungsi asal Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara, diduga terhirup abu vulkanik erupsi gunung Sinabung hingga mengakibatkan muntah darah dan kini mendapat perawatan di rumah sakit umum Tanjungpura Kabupaten Langkat.
"Baru dua minggu ini berada di pengungsian desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Langkat," kata salah seorang warga pengungsi dari Desa Kuta Rakyat kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Raja Manik di Tanjungpura.
Remaja berusia 14 tahun ini terpaksa dilarikan kerumah sakit umum Tanjungpura karena mengalami muntah darah saat berada di lokasi pengungsian di desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat.
"Saat berada di lokasi pengungsian itu bersama orang tuanya dirinya mengalami sesak di dada dan tiba-tiba batuk dan mengeluarkan darah," katanya.
Oleh petugas medis di posko pengungsian dirinya lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Secara terpisah Rasmi ibu Raja Manik menyatakan bahwa memang setelah berulang kali gunung Sinabung mengeluarkan erupsi dan abu vulkanik mereka masih berada di desa mereka.
Tapi karena kondisi gunung Sinabung yang terus mengeluarkan debu vulkanik serta mengeluarkan lumpur mereka terpaksa mengungsi kedaerah Langkat ini.
Sayangnya setelah dua minggu berada di lokasi pengungsian, anaknya langsung jatuh sakit dan batuk darah, katanya.
Keluarga belum mengetahui pasti apa penyebab batuk darah remaja berusia 14 tahun itu, namun diduga disebabkan karena terhirup abu vulkanik erupsi gunung Sinabung.
Kini keluarga pasien hanya bisa berharap agar anaknya bisa segera sembuh, dan seluruh biaya anaknya itu bisa ditanggung pemerintah Kabupaten Langkat, karena kondisi mereka yang tetap berada di lokasi pengungsian, ungkapnya.***3***
(T.KR-IFZ/B/M. Taufik/M. Taufik)
Warga Pengungsi Sinabung di Langkat Muntah Darah
Rabu, 15 Januari 2014 16:12 WIB 1260