27 Orang Batal Ikut Tes CPNS Tobasa

Balige, Sumut, 3/11 (Antarasumut) - Sebanyak 27 orang batal mengikuti ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, karena hingga jadwal yang ditetapkan tidak hadir di lokasi ujian, Minggu (3/11).

     "Total peserta yang mengikuti seleksi penerimaan calon CPNS tenaga honorer kategori II seluruhnya 597, namun yang hadir hanya 570 orang," ujar Kasubbag Pemberitaan Humas Tobasa, Robintang Sitepu di Balige, Minggu.

     Menurut Robintang, 27 peserta yang tidak hadir tanpa keterangan tersebut, secara otomatis dinyatakan gugur, karena mereka tidak mengikuti test yang dilaksanakan oleh panitia seleksi.

     Dikatakannya, pelaksanaan ujian CPNS yang dipusatkan di gedung SMK Negeri I Balige dalam 33 ruang kelas itu, berlangsung tertib dan lancar dengan pengawasan dari sejumlah pejabat struktural Pemerintah daerah setempat dibantu beberapa orang Guru.

     Test Kemampuan Dasar (TKD) dan Test Kemampuan Bidang (TKB) berlangsung sejak pukul 08:00 Wib hingga berakhir pukul 14:00 diikuti oleh 136 orang peserta untuk tenaga administrasi, 403 tenaga Guru dan bidang kesehatan 31 orang.

     "Peserta yang tidak hadir, masing-masing 11 orang dari tenaga administrasi, 14 tenaga Guru dan 2 orang bidang kesehatan," jelasnya.

     Pelaksanaan ujian dipantau langsung Bupati Tobasa, Kasmin Simanjuntak dan Sekdakab Tobasa Liberty Manurung selaku Ketua Panitia Seleksi.

     Usai pelaksanaan test, lembaran soal ujian yang sebelumnya diujikan kepada seluruh peserta dimusnahkan dengan cara dibakar disaksikan petugas kepolisian dan dimasukkan dalam berita acara.

     Sebelumnya, 16 kotak naskah ujian yang diserahterimakan panitia seleksi  tingkat Kabupaten kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia Resort Tobasa, terus mendapat penjagaan ketat dari pihak aparat.

     Bahkan, lanjut Robintang, naskah ujian tersebut disimpan di salah satu sel tahanan dan dipasangi tiga unit gembok yang masing-masing kuncinya diserahkan ke pihak kepolisian, inspektorat kabupaten dan Sekretaris daerah.

     "Untuk lebih menjamin tingkat keamanan naskah, gembok yang digunakan disegel serta distempel,"katanya.(IN)