Balige, Sumut, 15/3 (Antara) - Pertunjukan kesenian opera Batak akan mengisi malam seni budaya Kabupaten Toba Samosir pada Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-42 di Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/3).
"Pagelaran itu diselenggarakan dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata dari daerah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara," kata pimpinan sanggar budaya Lusido Tobasa, Rismon Raja Mangatur Sirait, di Balige, Jumat.
Pagelaran malam pesona budaya itu, kata dia, akan mementaskan opera berjudul "Siboru Manggale" yang mengisahkan kehidupah seorang ahli ukir di Huta Batak Samosir, saat mengerjakan patung seorang wanita yang sangat cantik.
Lalu, seorang wanita pedagang ulos membantunya dengan memberikan busana; kemudian seorang dukun sakti mewujudkan patung tersebut menjadi seorang wanita cantik manusia biasa, sehingga menimbulkan pertikaian di antara mereka. Karena saling berebut menjadikannya sebagai putri kesayangan.
"Namun pada akhirnya mereka membuat kesepakatan, tukang ukir menjadi bapaknya, pedagang ulos menjadi 'amangborunya' dan dukun sakti menjadi paman (tulangnya)," sebut Rismon.
Ia menyebutkan opera itu akan dipentaskan sanggar seni Yayasan Pusuk Buhit Sakti berasal dari Kecamatan Ajibata.
Rismon menyebutkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir dalam suatu pertunjukan tari tortor Batak bertema pembangunan daerah dengan basis seni dan budaya, yang mengisahkan "Asal Mula Tongkat Tunggal Panaluan", yang pada masa lalu diyakini masyarakat setempat memiliki kekuatan gaib, antara lain untuk meminta hujan dan menolak bala.
"Kisah tersebut berawal dari legenda sepasang kekasih yang tertimpa musibah yang akan dipentaskan sekitar 100 orang penari," sebutnya.
Selain itu, kata dia, juga akan dipentaskan "Tari Sipitu Sawan" (sejenis tarian tortor) dengan iringan seperangkat alat musik tradisional Batak, guna mengangkat eksistensi tari tortor yang akhir-akhir ini keberadaannya dinilai semakin kurang diminati generasi muda.
"Melalui pagelaran dimaksud, potensi pariwisata dari Kabupaten Tobasa diharapkan akan lebih dikenal di tingkat nasional, bahkan hingga ke kancah internasional,"ujar Rismon.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pagelaran itu diselenggarakan dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata dari daerah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara," kata pimpinan sanggar budaya Lusido Tobasa, Rismon Raja Mangatur Sirait, di Balige, Jumat.
Pagelaran malam pesona budaya itu, kata dia, akan mementaskan opera berjudul "Siboru Manggale" yang mengisahkan kehidupah seorang ahli ukir di Huta Batak Samosir, saat mengerjakan patung seorang wanita yang sangat cantik.
Lalu, seorang wanita pedagang ulos membantunya dengan memberikan busana; kemudian seorang dukun sakti mewujudkan patung tersebut menjadi seorang wanita cantik manusia biasa, sehingga menimbulkan pertikaian di antara mereka. Karena saling berebut menjadikannya sebagai putri kesayangan.
"Namun pada akhirnya mereka membuat kesepakatan, tukang ukir menjadi bapaknya, pedagang ulos menjadi 'amangborunya' dan dukun sakti menjadi paman (tulangnya)," sebut Rismon.
Ia menyebutkan opera itu akan dipentaskan sanggar seni Yayasan Pusuk Buhit Sakti berasal dari Kecamatan Ajibata.
Rismon menyebutkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir dalam suatu pertunjukan tari tortor Batak bertema pembangunan daerah dengan basis seni dan budaya, yang mengisahkan "Asal Mula Tongkat Tunggal Panaluan", yang pada masa lalu diyakini masyarakat setempat memiliki kekuatan gaib, antara lain untuk meminta hujan dan menolak bala.
"Kisah tersebut berawal dari legenda sepasang kekasih yang tertimpa musibah yang akan dipentaskan sekitar 100 orang penari," sebutnya.
Selain itu, kata dia, juga akan dipentaskan "Tari Sipitu Sawan" (sejenis tarian tortor) dengan iringan seperangkat alat musik tradisional Batak, guna mengangkat eksistensi tari tortor yang akhir-akhir ini keberadaannya dinilai semakin kurang diminati generasi muda.
"Melalui pagelaran dimaksud, potensi pariwisata dari Kabupaten Tobasa diharapkan akan lebih dikenal di tingkat nasional, bahkan hingga ke kancah internasional,"ujar Rismon.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013