Percut Sei Tuan, Sumut, 3/3 (Antara) - Nelayan di Desa Bagan Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, saat ini masih tetap mempertahankan dan melestarikan hutan bakau dengan cara menanam pohon penghijauan di daerah pantai yang kelihatan tandus.

Salah seorang nelayan Percut Sei Tuan, Asrun (38), Minggu, mengatakan, penanaman pohon bakau tersebut juga berfungsi untuk penahan abrasi di lepas pantai di wilayah Kabupaten Deli Serdang yang cukup luas itu.

Ratusan nelayan Percut Sei Tuan belum lama ini, menurut dia, menanam sebahagian wilayan Pantai yang gersang dengan pohon bakau."Ini adalah bentuk kepedulian yang cukup tinggi bagi masyarakat nelayan untuk melestarikan lahan hutan mangrove yang tandus," ujar Asrun.

Dia mengatakan, siapa lagi yang harus bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan hutan bakau itu, kalau bukan nelayan dan masyarakat yang tinggal di wilayah Percut Sei Tuan.

"Kita juga tidak ingin pantai di Percut Sei Tuan itu rusak akibat terus terjadi pengambilan kayu bakau yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk dijadikan arang.Hutan bakau tersebut harus diselamatkan," ucap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, perlunya penanaman pohon bakau itu, karena sebahagian hutan mangrove tersebut sudah banyak yang berubah fungsi dan dijadikan areal kebun sawit dan tambak ikan dan udang.

"Sebahagian pantai yang terdapat di Percut Sei Tuan banyak ditumbuhi pohon sawit, dan hal ini jelas sangat bertentangan dan bila terjadi abrasi, air laut bisa merebes ke perkampungan yang dihuni masyarakat.

Bahkan, katanya, pohon bakau yang biasa banyak tumbuh di pinggir pantai tersebut, kini tidak ada kelihatan lagi.Padahal fungsi tanaman bakau itu adalah mencegah terjadinya abrasi.

"Keberadaan tanaman sawit yang ada di Pantai Percut Sei Tuan itu, perlu menjadi perhatian seriuas bagi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan instansi terkait lainnya, sehingga dapat menyelamatkan hutan bakau di daera tersebut," ujarnya.

Dia menyebutkan, akibat banyaknya kawasan hutan mangrove yang dijadikan lahan tanaman sawit, maka populasi ikan, udang, kepiting dan lainya sudah mulai berkurang.

"Dulunya perairan Percut Sei Tuan terkenal dengan kepiting kelapa dan udang tiger berukuran besar.Namun, saat ini, kepiting dan udang mulai sulit diperoleh," kata Asrun. Sementara, data yang diperoleh menyebutkan, luas kawasan "mangrove" atau hutan bakau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mencapai sekitar 12.816 hektare.

Dari 12.000 hektare lebih total luas hutan bakau di Kabupaten Deli Serdang, sekitar lebih kurang 10.000 r hektare diperkirakan dalam kondisi rusak parah.***4***

(T.M034/B/M. Taufik/M. Taufik) 03-03-2013 12:58:40

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013