Medan, 2/1 (ANTARA) - Sumatera Utara akan memiliki pelabuhan ekspor terbesar setelah Belawan dan bisa mengalahkan Pelabuhan Dumai, Riau, dengan dioperasikannya Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara.
Batubara bisa mengalahkan Pelabuhan di Dumai, Riau yang selama ini menjadi andalan ekspor CPO nasional setelah Pelabuhan Belawan sulit dikembangkan akibat terbatasnya lahan.
"DPD RI siap mendukung perkembangan Batubara itu bersama Pemerintah Provinsi Sumut," kata anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, di Medan, Rabu.
Parlindungan Purba baru kembali dari Batubara untuk melihat dan berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Batubara itu soal perkembangan Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Sei Mangkei, Simalungun yang menjadi satu dari dua proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setelah Tanjung Lesung, Banten.
Pelabuhan Kuala Tanjung, Batubara memang sangat strategis karena persis berhadapan dengan Singapura dan Malaysia. Dengan berhadapan langsung, tentunya perdagangan bisa semakin lancar.
"Kapal-kapal asing dari Eropa misalnya, setelah sampai di kawasan Asia Selatan, Sri Langka bisa langsung ke Singapura, Malaysia dan Kuala Tanjung," katanya.
Begutu juga sebaliknya, Kuala Tanjung bisa menjadi pelabuhan menuju Hong Kong dan Jepang melalui Laut China Selatan.
"Perlu dukungan kuat apalagi Pelabuhan Kuala Tanjung itu erat dengan keberadaan KI (Kawasan industri) Sei Mangkei yang merupakan kawasan industri sawit,"katanya.
Parlindungan menilai, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain sendiri memiiki fikiran bisnis sehingga semakin diyakini Batubara bisa semakin berkembang. Apalagi Pelabuhan Kuala Tanjung sudah masuk dalam sistem logistik nasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 26 tahun 2012.
Dalam dialog dengan Bupati Batubara, Pemerintah Kabupaten itu sudah menyiapkan rencana Tata Ruang Wilayah untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung itu.
Pemerintah Kabupaten Batubara misalnya dewasa ini sedang mempersiapkan perusahaan yang berstatus badan usaha milik daerah (BUMD) untuk persiapan mengelola pabrik aluminium pascahabisnya kontrak dengan perusahaan Jepang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, dengan dibukanya Pelabuhan Kuala Tanjung apalagi menjadi KEK yang dikaitkan dengan Kawasan Industri Sei Mangkei, maka Sumut akan semakin diincar investor.
"Kuala Tanjung sendiri adalah salah satu program dalam MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) sehinggga memang harus didukung penuh," katanya.
***2*** (T.E016/B/S004/S004) 02-01-2013 20:25:47
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Batubara bisa mengalahkan Pelabuhan di Dumai, Riau yang selama ini menjadi andalan ekspor CPO nasional setelah Pelabuhan Belawan sulit dikembangkan akibat terbatasnya lahan.
"DPD RI siap mendukung perkembangan Batubara itu bersama Pemerintah Provinsi Sumut," kata anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, di Medan, Rabu.
Parlindungan Purba baru kembali dari Batubara untuk melihat dan berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Batubara itu soal perkembangan Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Sei Mangkei, Simalungun yang menjadi satu dari dua proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setelah Tanjung Lesung, Banten.
Pelabuhan Kuala Tanjung, Batubara memang sangat strategis karena persis berhadapan dengan Singapura dan Malaysia. Dengan berhadapan langsung, tentunya perdagangan bisa semakin lancar.
"Kapal-kapal asing dari Eropa misalnya, setelah sampai di kawasan Asia Selatan, Sri Langka bisa langsung ke Singapura, Malaysia dan Kuala Tanjung," katanya.
Begutu juga sebaliknya, Kuala Tanjung bisa menjadi pelabuhan menuju Hong Kong dan Jepang melalui Laut China Selatan.
"Perlu dukungan kuat apalagi Pelabuhan Kuala Tanjung itu erat dengan keberadaan KI (Kawasan industri) Sei Mangkei yang merupakan kawasan industri sawit,"katanya.
Parlindungan menilai, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain sendiri memiiki fikiran bisnis sehingga semakin diyakini Batubara bisa semakin berkembang. Apalagi Pelabuhan Kuala Tanjung sudah masuk dalam sistem logistik nasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 26 tahun 2012.
Dalam dialog dengan Bupati Batubara, Pemerintah Kabupaten itu sudah menyiapkan rencana Tata Ruang Wilayah untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung itu.
Pemerintah Kabupaten Batubara misalnya dewasa ini sedang mempersiapkan perusahaan yang berstatus badan usaha milik daerah (BUMD) untuk persiapan mengelola pabrik aluminium pascahabisnya kontrak dengan perusahaan Jepang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, dengan dibukanya Pelabuhan Kuala Tanjung apalagi menjadi KEK yang dikaitkan dengan Kawasan Industri Sei Mangkei, maka Sumut akan semakin diincar investor.
"Kuala Tanjung sendiri adalah salah satu program dalam MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) sehinggga memang harus didukung penuh," katanya.
***2*** (T.E016/B/S004/S004) 02-01-2013 20:25:47
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013