Medan,2/1 (ANTARA) -Pertumbuhan nilai ekspor Sumatera Utara pada 2012 hanya terjadi ke negara China dimana hingga November naik 6,07 persen.

"Dari semua negara tujuan ekspor Sumut, hanya ke China yang mengalami kenaikan, selebihnya mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu,"kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Rabu.

Pada periode Januari-November 2012, nilai ekspor Sumut ke China mencapai 972,739 juta dolar AS dari periode sama tahun 2011 yang masih 917,066 juta dolar AS.

Kenaikan nilai ekspor Sumut ke China itu antara lain dipicu oleh masih meningkatnya ekspor berbagai barang seperti minyak sawit mentah atau CPO.

"Kenaikan nilai ekspor ke China tentu saja menggembirakan karena sebelumnuya ada kekhawatirtan menurun dan sebaliknya impor melonjak drastis akibat bebasnya perdagangan China - Indonesia,"katanya.

Semakin menggembirakan, karena impor Sumut dari China di periode sama. Juistru menurun 1,80 persen.

Kalau pada tahun 2011 nilai impor Sumut dari China sebesar 861,249 juta dolar AS, maka pada 2012 tinggal 845,751 juta dolar AS.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara,menyebutkan, China memang masih membutuhkan banyak produk Sumut khususnya CP0 dan karet.

Oleh karena itu, kata dia, prospek ekspor Sumut ke China masih terbuka.

Banyaknya produk yang dibutuhkan China itu ditandai dengan besanya minat pengusaha negara itu menjalin kemitraan dengan eksportir Sumut.

Bahkan banyak pengusaha China yang ingin berinvestasi di Sumut dengan bisnis produk-produk yang dibutuhkan negara itu seperti barang jadi sawit.

"Tak heran kalau perdagangan Sumut ke China terus naik dan tetap surplus,"katanya.***2***(T.E016/B/B008/B008)

(T.E016/B/B008/B008)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013