Dalam beberapa tahun terakhir, minuman kesehatan berbahan alami semakin banyak dicari sebagai allternatif untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu bahan yang kini mulai banyak jadi perhatian adalah daun ekor naga, atau  Rhaphidophora pinnata Schott. 

Meskipun tidak sepopuler jamu-jamu tradisional lainnya, daun ekor naga memiliki khasiat yang tidak boleh diremehkan, berbagai penyakit mulai dari anemia hingga kanker bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi minuman daun ekor naga secara rutin. 

Meski harga tanaman daun ekor naga terbilang cukup mahal, namun racikan minuman daun ekor naga dapat dimiliki dengan harga yang masih ramah kantong, dan tidak mengurangi khasiatnya sama sekali.
 
Seperti usaha rumahan milik keluarga Harno, yang sudah berdiri sejak tahun 2009, racikan daun ekor naga yang dicampur dengan beberapa helai daun sirsak sudah terbukti ampuh membantu banyak orang untuk sembuh dari sakit. 

“Usaha sudah ada sejak tahun 2009, sudah berjalan tiga generasi, mulanya usaha ini dari keluarga yang sakit kanker payudara, diracik sendiri dan ternyata bisa sembuh akhirnya diperjual belikan dan sudah banyak yang datang untuk beli juga mengaku bisa sembuh dari sakit,” ujar Harno. 

Untuk harga racikan daun ekor naga milik Harno, hanya dibanderol Rp 15 ribu untuk satu teko dan Rp 75 ribu untuk satu jerigen. 

Harno menjelaskan, racikan daun ekor naga miliknya sudah terjual banyak hingga keluar kota, berbagai penyakit pun bisa disembuhkan.

“Dulu penjualan banyak sampai ke luar kota, paling jauh Jakarta, banyak penyakit bisa sembuh, kista, kanker, diabetes, asam lambung, sampai penyakit kulit,”ujarnya. 

Namun karena terbuat dari bahan-bahan alami minuman racikan daun ekor naga miliknya tak boleh terkontaminasi dengan bahan-bahan logam atau stainless stell karena ditakutkan mengurangi khasiatnya. 

Oleh karena itu, Harno menyarankan agar pelanggan bisa datang langsung ke gerai miliknya di jalan Seser , Sidorejo, Medan Tembung untuk menikmati sensasi teh daun naga yang baru diracik.

“Lebih baik diminum langsung hangat-hangat, karena disini juga proses pembuatannya alami, kita masak langsung secara tradisional, hasilnya juga akan lebih maksimal,” jelasnya. 

Racikan daun ekor naga milik Hasto dimasak menggunakan kayu bakar dan  dandang berisi air yang sudah mendidih. Pembeli juga bisa melihat secara langsung racikan daun ekor naga yang baru dimasak sebelum dikonsumsi. 

Cita rasa dari racikan daun ekor naga milik Hasto pun sangat khas tak ada rasa pahit seperti jamu-jamu pada umumnya, yang ada hanya aroma menyegarkan dan rasa manis dilidah.

Hal itulah yang membuat racikan daun ekor naga milik Hasto ramai peminat, namun pihaknya memang belum membuka cabang dimanapun.

“Peminatnya ramai, dari  anak-anak sampai dewasa, aman dikonsumsi tiap hari malah semakin bagus agar jika ada sakit bisa segera sembuh,” katanya.

Pelanggan daun ekor naga, Jo (45), mengaku sakit liver yang dideritanya selama dua tahun bisa sembuh hanya dengan rutin mengkonsumsi racikan ekor daun naga. 

“Dulu sudah coba berbagai macam pengobatan tapi tidak sembuh, setelah coba herbal daun ekor naga ini rutin 6 bulan konsumsi sembuh livernya, asam lambung juga jarang bahkan udah gak pernah kumat lagi, jadi memang bagus dikonsumsi,” ujarnya.

Pewarta: Dina Purnama

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024