Puluhan warga Simalungun mengeluhkan jalan yang rusak di kabupaten itu, sehingga mencegat kendaraan ditumpangi Bobby Nasution saat melintas, di Jalan Besar Bahapal, Kecamatan Bandar Huluan, Silamungun, Sumut, Ahad (17/11).
Mereka menyampaikan langsung atas kondisi jalan rusak itu kepada calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution, dan berharap bisa melakukan perbaikan ketika terpilih menjadi Gubernur Sumut.
"Walaupun ini merupakan jalan tanggung jawab kabupaten, tetapi kami percaya kepada Pak Bobby bisa mengubah (memperbaiki, red) jalan ini," kata Farhan, warga yang ikut mencegat kendaraan Bobby Nasution.
Apalagi, tutur Farhan, tak jauh dari lokasi tempat ini terdapat rumah sakit, dan dikhawatirkan warga yang memerlukan pertolongan menjadi susah menuju rumah sakit dengan kondisi jalan rusak.
"Dari masjid yang bapak lewati tadi, sampai Simpang Laras, kurang lebih 14 kilometer kalau enggak salah. Karena Pak Bobby, mengingat di situ ada rumah sakit. Seandainya ada orang darurat, kan enggak memungkinkan jalan di sini," tuturnya.
Di tengah kondisi jalan yang rusak parah ini, lanjut dia, telah banyak truk-truk maupun sepeda motor mengalami kecelakaan, salah satunya akibat truk yang melintas overtonase.
"Yang kita pahami penyebab jalan rusak ini truk overtonase yang tidak sesuai kapasitas jalannya. Kita punya banyak dokumen truk melebihi tonase. Parahnya lagi, buahnya melebihi kapasitas truknya, dan tidak pakai jaring pula. Ini kan berbahaya ini pak," jelas Farhan.
Menanggapi pengaduan itu, Bobby mengatakan, memang jalan yang rentan mengalami kerusakan adalah jalan area perkebunan karena belum ada jalur atau jalan produksi mengangkat hasil panen kelapa sawit.
Oleh karena itu, langkah awal yang akan dilakukan Bobby ketika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumut adalah membuat peta jalan produksi agar jalur atau jalan dilalui truk-truk bertonase besar tertata rapi.
"Peta jalan produksi agar tau truk-truk itu lewatnya mana saja. Lewat jalan kabupaten kah, lewat jalan provinsi, lewat jalan nasional atau lewat jalan yang dia (perusahaan, red) buat sendiri," bebernya.
Setelah, lanjut dia, kalau memang lewat jalan kabupaten, baru nanti pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan perusahaannya secara bersama-sama membuat jalan produksi.
"Kami lagi kaji, kami lagi hitung dengan tim dalam pengkajiannya persentasenya berapa. Misalnya, jalan provinsi 50 atau 40 persen, sisanya kabupaten dengan perusahaan terkait," tutup Bobby.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024