Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Sumatera Utara (Sumut) tumbuh positif secara bulan ke bulan (month to month) pada Oktober 2024.
"NTP Sumut pada Oktober, yaitu 141,39 naik 2,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya, NTUP meningkat 2,04 persen menjadi 139,78," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra di Medan, Sabtu.
Asim melanjutkan kenaikan NTP Sumut tersebut dipengaruhi bertambahnya indeks harga diterima petani (It) sebesar 2,04 persen menjadi 168,07 dengan komoditas penyumbang yaitu kelapa sawit, kopi, karet, kepiting laut.
Sementara indeks harga bayar petani (ib) pada periode yang sama naik 0,02 persen menjadi 118,87 dengan komoditi penyumbang konsumsi rumah tangga dan urea.
Dari sub sektor, masih pada Oktober 2024, NTP yang mengalami kenaikan tertinggi adalah tanaman perkebunan rakyat meningkat sebesar 3,96 persen dari 188,94 di September menjadi 195,90.
Kemudian peternakan meningkat 0,01 persen dari 95,26 menjadi 95,29. Pada perikanan meningkat 1,19 persen, dari 98,66 menjadi 99,84.
Untuk NTUP, nilainya yang meningkat merupakan dampak dari kenaikan It serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Sementara indeks BPPBM cenderung stagnan sebesar 120,20 lantaran kenaikan harga komoditas penyumbang kelapa sawit, karet, kopi, kepiting laut dan karet.
Untuk NTUP sub sektor yang meningkat tanaman perkebunan sebesar 3,71 persen dari 184,11 dari 190,95, peternakan meningkat 0,03 persen dari 95,85 menjadi 95,88, perikanan meningkat 1,12 persen dari 99,32 menjadi 100,43.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"NTP Sumut pada Oktober, yaitu 141,39 naik 2,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya, NTUP meningkat 2,04 persen menjadi 139,78," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra di Medan, Sabtu.
Asim melanjutkan kenaikan NTP Sumut tersebut dipengaruhi bertambahnya indeks harga diterima petani (It) sebesar 2,04 persen menjadi 168,07 dengan komoditas penyumbang yaitu kelapa sawit, kopi, karet, kepiting laut.
Sementara indeks harga bayar petani (ib) pada periode yang sama naik 0,02 persen menjadi 118,87 dengan komoditi penyumbang konsumsi rumah tangga dan urea.
Dari sub sektor, masih pada Oktober 2024, NTP yang mengalami kenaikan tertinggi adalah tanaman perkebunan rakyat meningkat sebesar 3,96 persen dari 188,94 di September menjadi 195,90.
Kemudian peternakan meningkat 0,01 persen dari 95,26 menjadi 95,29. Pada perikanan meningkat 1,19 persen, dari 98,66 menjadi 99,84.
Untuk NTUP, nilainya yang meningkat merupakan dampak dari kenaikan It serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Sementara indeks BPPBM cenderung stagnan sebesar 120,20 lantaran kenaikan harga komoditas penyumbang kelapa sawit, karet, kopi, kepiting laut dan karet.
Untuk NTUP sub sektor yang meningkat tanaman perkebunan sebesar 3,71 persen dari 184,11 dari 190,95, peternakan meningkat 0,03 persen dari 95,85 menjadi 95,88, perikanan meningkat 1,12 persen dari 99,32 menjadi 100,43.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024