Pemkab Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, memperkuat program Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif Unggulan (HIU) sebagai upaya untuk terus menurunkan angka stunting.

"BKB merupakan kegiatan khusus yang mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur," kata Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBB3A) Sergai Mashita Damanik, di Seirampah, Sabtu.

Ia mengatakan salah satu tantangan utama kesehatan di Kabupaten Sergai adalah masalah stunting pada balita.

Sebagai respons terhadap tantangan itu, Pemkab Sergai telah meluncurkan gerakan percepatan perbaikan gizi dan kesehatan sejak 1000 hari pertama kehidupan.

Melalui gerakan tersebut, salah satu tujuannya adalah menurunkan masalah kesehatan dan gizi pada balita melalui pemantauan perkembangan di Bina Keluarga Balita (BKB).

Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, BKB perlu dikembangkan dan diintegrasikan dengan Posyandu dan PAUD dengan tujuan agar seluruh sasaran dapat terjaring dalam kegiatan BKB, Posyandu dan PAUD dalam satu wadah yaitu BKB HIU.

Saat ini, Kabupaten Sergai telah memiliki 17 BKB HIU yang tersebar di masing-masing kecamatan, namun belum ada yang memiliki BKB HIU yang terintegrasi secara pelayanan dan pelaporan.

"Untuk itu telah dilakukan rapat koordinasi dengan melibatkan lintas sektoral yang tujuannya memperkuat program BKB HIU dan meningkatkan sinergi antar berbagai pihak dalam upaya menurunkan angka stunting," katanya.




 

Pewarta: Juraidi

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024