Berbagai peristiwa politik dalam sepekan yang diwartakan pada Kanal Politik pada Senin (23/9) sampai Sabtu (28/9) masih menarik disimak kembali mulai dari pemulihan nama baik Presiden RI Ke-4 hingga kriteria calon menteri Prabowo-Gibran.

Berikut sejumlah pemberitaan yang masih bisa Anda simak untuk mengawali aktivitas di akhir pekan.

1. PKB minta MPR tegaskan TAP MPR soal pemberhentian Gus Dur tak berlaku

Jakarta (ANTARA) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta MPR RI untuk menerbitkan surat penegasan bahwa Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 yang isinya pemberhentian Presiden Ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, tak berlaku lagi.

Ketua Fraksi PKB MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan surat penegasan dari pimpinan MPR RI tersebut diperlukan untuk memulihkan nama baik Gus Dur.

Selengkapnya di sini


2.Puan: Pergantian-pemberhentian Tia Rahmania keputusan mahkamah partai

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan bahwa pembatalan Tia Rahmania sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2024-2024 sekaligus pemberhentiannya sebagai kader PDIP merupakan keputusan mahkamah partai.

“Kami mempunyai mahkamah partai yang bisa memutuskan secara internal berkaitan dengan apakah salah satu caleg dari internal bisa kemudian dilantik atau tidak dilantik," kata Puan setelah menghadiri rapat Badan Musyawarah (Bamus) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Berita selengkapnya di sini


3. 103 senator deklarasi dukung Sultan Najamudin jadi Ketua DPD 2024-2029

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 103 Anggota DPD RI mendeklarasikan dukungan kepada Wakil Ketua DPD RI 2019-2024 Sultan B Najamudin untuk menjadi Ketua DPD RI selanjutnya di periode 2024-2029 yang akan dimulai pada 1 Oktober setelah pelantikan.

Anggota DPD RI Angelo Wake Kako mengatakan seratusan Anggota DPD RI itu berasal dari yang petahana maupun yang terpilih untuk periode selanjutnya. Dia mengatakan para senator itu menginginkan sosok yang akan membawa perubahan.

Klik di sini

4. Matahari Pagi Indonesia deklarasi ormas dan kukuhkan pengurus besar

Jakarta (ANTARA) - Matahari Pagi Indonesia (MPI) mendeklarasikan sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) dan mengukuhkan pengurus besar setelah resmi berubah dari kelompok sukarelawan bernama Matahari Pagi.

Sebelumnya, kata Ketua Umum MPI Sutia Budi, MPI merupakan gerakan sukarelawan untuk menyukseskan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Baca beritanya di sini


5. Jubir ungkap 3 kriteria calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu.

Selengkapnya klik di sini


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Politik sepekan, Pemulihan nama baik hingga kriteria calon menteri

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024