Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut bekerja sama dengan Yayasan Dizigui Medan gelar kegiatan basuh kaki ibu bagi anak binaan sebagai membangun hubungan harmoni kepada orang tua.

Kepala LPKA Medan Khairul Bahri Siregar di Medan, Kamis, mengatakan bahwa banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat antara orang tua dan anak. Ada orang tua yang merasa anak-anak sulit diatur dan tidak bisa menghormati orang tua. 

Namun ada pula keluhan dari anak, yang merasa orang tua yang tidak memahami kemauan atau keinginannya. Kondisi demikian, seringkali menimbulkan konflik diantara keduanya.

Lebih lanjut, menurutnya bahwa kegiatan membasuh kaki ibu tidak semata-mata menunjukkan superioritas orang tua kepada anak. Selain itu, kegiatan ini dinilainya dapat mengajarkan kearifan budaya lokal tentang kerukunan orang tua dan anak yang perlu diajarkan kepada anak-anak binaannya. 

"Jadi, momen dimana orang tua dan anak-anak sama-sama merenungi dan melakoni kegiatan ini. Kesadaran ini harus terus dijaga mengingat memperkuat ikatan harmoni ini bukan hanya penting untuk perkembangan dan pembinaan anak, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan positif," kata Khairul.

Mentor Yayasan Dizigui Medan Lao Shi Melva Nasution  membasuh kaki ibu, menurutnya adalah perlambang sambung rasa antara orang tua dan anak. 

Melalui sambung rasa, para orang tua diharapkan menyadari peran sebagai pembimbing, bukan melulu sentral kekuatan atas anak-anaknya. 

"Biarkan anak-anak tumbuh sesuai kreativitas masing-masing. Jika ada kesalahan, kuncinya ya saling menyambung rasa dan komunikasi," katanya.

 

Pewarta: M. Sahbainy Nasution

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024