Dokter spesialis anak, konsultan infeksi dan penyakit tropis, Ayodhia Pitaloka Pasaribu menyebutkan kanker leher rahim atau kanker serviks dapat dicegah sedini mungkin dengan melakukan imunisasi Human Pavilloma Virus (HPV).
"Cegah sedini mungkin kanker serviks dengan imunisasi HPV," katanya dalam diskusi kesehatan "Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024" dengan tema Langkah Kecil Berdampak Besar, Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks yang digagas Kementerian Kesehatan dan MSD Indonesia di Medan, Rabu.
Ia mengatakan kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan, bahkan Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kasus kanker serviks tertinggi di ASEAN.
Ayodhia menjelaskan kanker serviks menjadi salah satu penyumbang kematian tertinggi pada wanita setelah kanker payudara.
Ironisnya, hingga saat ini berbagai upaya pencegahan terhadap potensi kanker serviks masih sangat minim. Hal ini menyebabkan penderita kanker serviks biasanya baru mengetahui penyakit yang di deritanya saat kondisi sudah stadium lanjut, sehingga risiko kematian menjadi sangat tinggi.
"Gejala di awal yang tidak terlihat membuat upaya pencegahan dini bisa dilakukan dengan screening (papsmear). Hanya saja, upaya ini masih sangat sedikit, yakni 7,02 persen dari target 70 persen di tahun 2023," katanya.
Ayodhia menambahkan ada beberapa penyebab potensi kanker serviks yang harus menjadi perhatian kaum wanita, di antaranya karena inveksi virus human Papilloma 99,7 persen, aktif secara seksual di usia dini (kurang dari 16 tahun) yang membuat potensinya meningkat 2 hingga 4 kali lipat, pasangan seks berganti-ganti, dan kebersihan diri.
Upaya pencegahannya, menurutnya, yakni dengan vaksin HPV. "Vaksin HPV terbukti efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap individu, khususnya pada kejadian kanker serviks dan kanker lainnya yang berhubungan dengan HPV," katanya.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Sumut Basarin Yunus Tanjung dalam kesempatan yang sama menyampaikan agar tingkat imunisasi dapat terus meningkat diperlukan peran semua pihak untuk lebih gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi.
"Peran semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan, termasuk peran para awak media yang dengan pemberitaan positifnya, dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya dilakukan imunisasi terutama terhadap anak," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cegah kanker serviks sejak dini dengan imunisasi HPV
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Cegah sedini mungkin kanker serviks dengan imunisasi HPV," katanya dalam diskusi kesehatan "Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024" dengan tema Langkah Kecil Berdampak Besar, Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks yang digagas Kementerian Kesehatan dan MSD Indonesia di Medan, Rabu.
Ia mengatakan kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan, bahkan Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kasus kanker serviks tertinggi di ASEAN.
Ayodhia menjelaskan kanker serviks menjadi salah satu penyumbang kematian tertinggi pada wanita setelah kanker payudara.
Ironisnya, hingga saat ini berbagai upaya pencegahan terhadap potensi kanker serviks masih sangat minim. Hal ini menyebabkan penderita kanker serviks biasanya baru mengetahui penyakit yang di deritanya saat kondisi sudah stadium lanjut, sehingga risiko kematian menjadi sangat tinggi.
"Gejala di awal yang tidak terlihat membuat upaya pencegahan dini bisa dilakukan dengan screening (papsmear). Hanya saja, upaya ini masih sangat sedikit, yakni 7,02 persen dari target 70 persen di tahun 2023," katanya.
Ayodhia menambahkan ada beberapa penyebab potensi kanker serviks yang harus menjadi perhatian kaum wanita, di antaranya karena inveksi virus human Papilloma 99,7 persen, aktif secara seksual di usia dini (kurang dari 16 tahun) yang membuat potensinya meningkat 2 hingga 4 kali lipat, pasangan seks berganti-ganti, dan kebersihan diri.
Upaya pencegahannya, menurutnya, yakni dengan vaksin HPV. "Vaksin HPV terbukti efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap individu, khususnya pada kejadian kanker serviks dan kanker lainnya yang berhubungan dengan HPV," katanya.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Sumut Basarin Yunus Tanjung dalam kesempatan yang sama menyampaikan agar tingkat imunisasi dapat terus meningkat diperlukan peran semua pihak untuk lebih gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi.
"Peran semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan, termasuk peran para awak media yang dengan pemberitaan positifnya, dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya dilakukan imunisasi terutama terhadap anak," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cegah kanker serviks sejak dini dengan imunisasi HPV
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024