Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi, PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) mengadakan sosialisasi Hidrogen Sulfida (H2S) kepada para siswa dan guru di SMPN 1 Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.
Sosialisasi gas tidak berwarna, berbau seperti telur busuk, mudah terbakar, dan beracun yang dihadiri puluhan guru dan ratusan siswa tersebut berlangsung di ruang perpustakaan sekolah setempat pada Senin (22/7).
Dalam sosialisasi itu turut juga dihadiri Acting Kepala Teknik Panas Bumi, Zico D.P didampingi Ngalim selaku koordinator community development.
Koordinator Community Development & Community Relation (CDCR), PT SMGP, Ngalim, Selasa (23/7) menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu materi dari kegiatan ekstrakurikuler program community development di pilar pendidikan.
Sosialisasi kerjasama tim community development dengan tim health safety and enviroment sebut Ngalim bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan pemahaman anak didik siswa dan para guru tentang bahaya dan cara mitigasi H2S bagi masyarakat sekitar WKP.
Ia menyampaikan, metode dan media yang digunakan dalam sosialisasi itu antara lain adalah dengan pemaparan langsung dari narasumber, diskusi tanya jawab, pengenalan alat pengukuran H2S (gas detektor/personal alarm monitoring) dan self contianmend breathing apparatus (SCBA).
Simulasi penggunaan peralatan dan pengukuran gas H2S langsung dilakukan agar peserta mudah memahami materi, dengan ingat akan peragaan/simulasi bahaya dan cara menanggulangi H2S, maka peserta akan ingat makna dalam kehidupan.
Ia menyebut, untuk pemberdayaan masyarakat pihak perusahaan memiliki lima pilar program, yaitu; pilar ekonomi, pilar Pendidikan, pilar Kesehatan, pilar lingkungan dan pilar sosial, budaya dan keagamaan.
Sementara itu, Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid mengungkapkan, pihaknya serius dalam pemberdayaan masyarakat sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi sejak tahun 2023 yang lalu.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi pada tahun 2023. Kemudian Sinergi program HSE dalam upaya menyebar luaskan informasi yang benar mengenai pemahaman H2S di warga desa sekitar WKP, dan adanya pemahaman informasi simpang siur di masyarakat yang kurang benar sehingga menyebabkan kesalahpahaman," ujarnya.
Oleh karena itu, jelas dia PT. SMGP hadir melalui program Community Development sebagai bukti nyata komitmen membantu peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat sekitar WKP tentang apa itu sebenarnya H2S.
Dia berharap, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai H2S, diharapkan dapat menghilangkan isu-isu yang kurang benar dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan sehingga hubungan masyarakat sekitar WKP dan PT. SMGP lebih harmonis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Sosialisasi gas tidak berwarna, berbau seperti telur busuk, mudah terbakar, dan beracun yang dihadiri puluhan guru dan ratusan siswa tersebut berlangsung di ruang perpustakaan sekolah setempat pada Senin (22/7).
Dalam sosialisasi itu turut juga dihadiri Acting Kepala Teknik Panas Bumi, Zico D.P didampingi Ngalim selaku koordinator community development.
Koordinator Community Development & Community Relation (CDCR), PT SMGP, Ngalim, Selasa (23/7) menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu materi dari kegiatan ekstrakurikuler program community development di pilar pendidikan.
Sosialisasi kerjasama tim community development dengan tim health safety and enviroment sebut Ngalim bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan pemahaman anak didik siswa dan para guru tentang bahaya dan cara mitigasi H2S bagi masyarakat sekitar WKP.
Ia menyampaikan, metode dan media yang digunakan dalam sosialisasi itu antara lain adalah dengan pemaparan langsung dari narasumber, diskusi tanya jawab, pengenalan alat pengukuran H2S (gas detektor/personal alarm monitoring) dan self contianmend breathing apparatus (SCBA).
Simulasi penggunaan peralatan dan pengukuran gas H2S langsung dilakukan agar peserta mudah memahami materi, dengan ingat akan peragaan/simulasi bahaya dan cara menanggulangi H2S, maka peserta akan ingat makna dalam kehidupan.
Ia menyebut, untuk pemberdayaan masyarakat pihak perusahaan memiliki lima pilar program, yaitu; pilar ekonomi, pilar Pendidikan, pilar Kesehatan, pilar lingkungan dan pilar sosial, budaya dan keagamaan.
Sementara itu, Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid mengungkapkan, pihaknya serius dalam pemberdayaan masyarakat sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi sejak tahun 2023 yang lalu.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi pada tahun 2023. Kemudian Sinergi program HSE dalam upaya menyebar luaskan informasi yang benar mengenai pemahaman H2S di warga desa sekitar WKP, dan adanya pemahaman informasi simpang siur di masyarakat yang kurang benar sehingga menyebabkan kesalahpahaman," ujarnya.
Oleh karena itu, jelas dia PT. SMGP hadir melalui program Community Development sebagai bukti nyata komitmen membantu peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat sekitar WKP tentang apa itu sebenarnya H2S.
Dia berharap, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai H2S, diharapkan dapat menghilangkan isu-isu yang kurang benar dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan sehingga hubungan masyarakat sekitar WKP dan PT. SMGP lebih harmonis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024