Pemerintah Kota (Pemkot) Medan secara rutin menggelar beragam acara budaya tahunan demi menarik wisatawan untuk datang ke wilayahnya.
"Acara-acara itu efektif untuk meningkatkan pariwisata Medan," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Medan Vianti Dewi Nasution di Medan, Selasa.
Vianti melanjutkan, beberapa agenda budaya yang berlangsung Medan seperti Gelar Melayu Serumpun yang pada tahun 2024 sudah memasuki pelaksanaan ketujuh.
Gelar Melayu Serumpun, yang selalu dihadiri perwakilan negara tetangga dan provinsi-provinsi di Indonesia, masuk salah satu dari 101 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain itu ada Colorful Medan Carnaval yang digelar rutin untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kota Medan. Terakhir, acara itu berlangsung pada akhir Juni 2024 sebagai bagian dari perayaan HUT Ke-434 Kota Medan.
Kemudian, pada bulan Agustus atau September 2024, Pemkot Medan melalui Dinas Pariwisata menyelenggarakan Festival Kuliner Medan. Pelaksanaan acara serupa terjadi pada tahun 2023.
"Kami akan menampilkan kuliner khas dari banyak etnis di Medan. Kami ingin menonjolkan visi Pak Wali Kota (Bobby Nasution-red) untuk Kota Medan yaitu 'The Kitchen of Asia'," kata Vianti.
Dalam setiap acara tahunan tersebut, Vianti memastikan pihaknya selalu melibatkan pelaku ekonomi kreatif dalam setiap kegiatan budaya mereka.
Kebijakan tersebut, dia menegaskan, juga sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Dengan begitu akan ada transaksi jual beli yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," tutur Vianti.
Vianti menyebut, Dinas Pariwisata Medan selalu berupaya untuk memperkenalkan kekayaan dan keberagaman budaya wilayahnya kepada masyarakat khususnya di luar Sumatra Utara.
Kota Medan, yang didiami setidak-tidaknya 13 etnis masyarakat, memiliki banyak objek wisata dengan latar belakang yang beragam misalnya Museum Tjong A Fie Mansion, Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, dan Graha Maria Annai Velangkanni.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024