Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menangguhkan pembongkaran Mal Centre Point karena pihak pengelola sudah mencicil sebagian tunggakan pajaknya dan mengajukan surat untuk menahan pembongkaran.

"Sampai tadi sore, sudah ada masuk Rp107 miliar (pajak Centre Point-red) ke kas Pemkot Medan. Ini niat baik meski belum lunas karena total tunggakannya Rp250 miliar," ujar Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Sumatera Utara, Rabu (29/5) malam.

Menurut Bobby, Pemkot Medan masih terus menunggu penuntasan pembayaran tunggakan pajak pusat perbelanjaan tersebut.

Menantu Presiden RI Joko Widodo itu menegaskan bahwa pihaknya akan menentukan kembali kapan batas waktu pelunasan itu.

"Pada hari Kamis (30/5), kami akan memberikan lagi tenggat waktunya. Kalau nanti sampai habis masanya belum juga diselesaikan, kami akan membongkarnya," kata Bobby.

Sebelumnya, Pemkot Medan sudah menempatkan alat berat di pelataran Mal Centre Point. Kalau tidak ada pembayaran tunggakan pajak sampai 30 Mei 2024, bangunan itu akan dibongkar.

Pemkot Medan menyegel Mal Centre Poin yang berlokasi di Kecamatan Medan Timur karena menunggak pajak sekitar Rp250 miliar pada tanggal 15 Mei 2024.

Penyegelan ini dengan penempelan stiker oleh Wali Kota Medan bersama unsur forkopimda di pintu masuk mal dan pemasangan spanduk bertuliskan "Bangunan Gedung Ini Ditutup/Disegel".

Bobby Nasution ketika itu menyatakan bahwa Gedung Mal Centre Point tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga pihak pengelola PT Agra Citra Kharisma (ACK) tidak pernah membayar retribusi setidak-tidaknya sejak 2011.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024