Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan, realisasi investasi di wilayahnya mencapai Rp10,13 triliun pada triwulan I tahun 2024.
"Dari jumlah itu penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp6,37 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp3,76 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumatera Utara (PMPTSP Sumut) Faisal Nasution di Medan, Rabu.
Faisal melanjutkan, nilai PMDN di Sumut pada triwulan pertama 2024 naik 34,91 persen dibandingkan dengan triwulan IV 2023 (Rp4,72 triliun). Secara tahun ke tahun pun meningkat 8,32 persen karena pada triwulan I 2023 nilainya Rp5,88 triliun.
Sementara untuk PMA, jumlah di triwulan I 2024 lebih besar 28,11 persen dibandingkan triwulan IV 2023 yaitu Rp2,94 triliun. Namun, secara "year on year" menurun 37,95 persen (pada triwulan I 2023 Rp6,07 triliun)."Penyerapan tenaga kerja pada triwulan I 2024 sebanyak 12.433 orang," tutur Faisal.
Ia menyebut, jika dijabarkan secara umum, pada triwulan I 2024 sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi memiliki nilai realisasi investasi tertinggi yakni Rp2,89 triliun.
Setelah itu diikuti listrik, gas dan air Rp1,25 triliun, lalu tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp1,19 triliun, pertambangan Rp1,11 triliun dan industri makanan Rp936 miliar.
"Khusus untuk PMA, investasi terbesar di Sumut pada Januari-Maret 2024 ada di sektor pertambangan dengan nilai Rp843 triliun atau 22 persen dari total PMA," tutur Faisal.
Lalu untuk PMDN, investasi terbanyak pada periode yang sama ada di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi yakni Rp2,75 triliun atau 43 persen dari keseluruhan PMDN.
Menyangkut lokasi, wilayah dengan realisasi investasi terbesar di Sumut pada triwulan I 2024 adalah Kabupaten Deli Serdang yaitu Rp4,01 triliun, disusul Kabupaten Simalungun (Rp1,6 triliun), Kabupaten Mandailing Natal (Rp1,09 triliun), Kabupaten Tapanuli Selatan (Rp1 triliun) dan Kota Medan (Rp988 miliar).
Masih di periode serupa, investasi PMA tertinggi Sumut ada di Kabupaten Deli Serdang (Rp935 miliar), Kabupaten Mandailing Natal (Rp797 miliar), Kabupaten Tapanuli Selatan (Rp715 miliar), Kabupaten Simalungun (Rp599 miliar) dan Kota Medan (Rp240 miliar).
Adapun PMDN terbanyak ada di Kabupaten Deli Serdang (Rp3,08 triliun), Kota Medan (Rp747 miliar), Kabupaten Simalungun (Rp449 miliar), Kabupaten Mandailing Natal (Rp294 miliar) dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Rp285 miliar).
Dari sisi negara, realisasi PMA tertinggi di Sumut Januari-Maret 2024 datang dari Singapura (Rp2,21 triliun), Samoa Barat (Rp502 miliar), Belanda (Rp362 miliar), British Virgin Island (Rp157 miliar) dan Malaysia (Rp114 miliar).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024