Wali Kota Medan: Wujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya

Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengajak masyarakat mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya dengan mematuhi peraturan agar tercipta ketertiban.

"Atas nama Pemkot Medan beserta warga Kota Medan, kita bersaudara di jalan, sehati, 'safety' dan presisi," ujar Bobby usai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Toba 2024 di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Medan, Rabu.

Wali kota melanjutkan bahwa keberadaan traffic light (lampu lalu lintas) di jalan berfungsi untuk mengendalikan arus lalu lintas, terutama di persimpangan jalan.

Diungkapkannya, bagi pelanggar traffic light di persimpangan jalan sangat membahayakan diri sendiri, dan juga bagi pengguna jalan lainnya.

Wali kota juga mengajak seluruh pengguna jalan di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan untuk tidak melanggar traffic light dan menjaga keselamatan bersama di jalan raya.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Sumut, khususnya Kota Medan agar patuh dan disiplin berlalu lintas. Bersaudara di jalan, sehati, 'safety' dan presisi," tutur Bobby.

Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat menggelar apel pasukan Operasi Keselamatan Toba 2024 mengaku operasi ini berlangsung mulai 12 hingga 25 Maret 2024.

Adapun sasaran Operasi Keselamatan Toba 2024, yakni mengutamakan keselamatan pengguna jalan dengan tindakan humanis, sehingga masyarakat Sumatera Utara patuh disiplin.

"Patuh dan disiplin berlalu lintas, sehingga pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas menurun. Selain itu, mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Provinsi Sumut," ungkap dia.

Kapolda juga menyatakan kegiatan ini bertujuan agar tercipta situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas yang aman dan nyaman menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Adapun target operasi, yakni pengguna jalan, kendaraan angkutan umum dan pribadi, titik lokasi rawan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," tegasnya.

Disamping itu, kegiatan masyarakat berlalu lintas yang menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, jelas Agung.