Tim gabungan melakukan pemeriksaan terpadu reka ulang aktivasi sumur V-01 Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu hingga Minggu (25/2) di Desa Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.

Tim terpadu meliputi jajaran Polres Madina, tim Gegana KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif) Polda Sumut, tim Laboratorium Forensik Polda Sumut, dan Direktorat EBTKE Kementerian ESDM RI. 

Tim terpadu ini di bawah koordinasi Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh SH SIK, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan bau menyengat di Desa Sibanggor Julu pada saat kegiatan aktivasi sumur V-01. Turut juga hadir Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid beserta jajarannya.

Dari EBTKE dihadiri oleh Sahat Simangunsong selaku Kepala Subdit Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL). Kemudian dari tim gegana dipimpin Kompol Octolaras, dan dari tim laboratorium forensik dipimpin Kompol Rafless

Kepala Teknik Panas Bumi (KPTB) PT SMGP, Ali Sahid melalui siaran persnya yang diterima ANTARA, Senin (26/2) menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan simulasi sesuai pelaksanaan aktivasi sumur V-01 dengan tim pelaksana aktivasi, peralatan dan prosedur yang sama pada saat kegiatan hari hari Kamis tanggal 22 Februari 2024 lalu.

Reka ulang pertama pada tanggal 24 Februari 2024 dilakukan selama 54 menit, dimulai dari pukul 17.41 WIB hingga 18.35 WIB dan reka ulang kedua pada tanggal 25 Februari 2024 dilakukan selama 6 jam 15 menit, dimulai dari pukul 12.23 WIB hingga 18.38 WIB.

"Kedua kegiatan reka ulang berlangsung dengan aman dan selamat. Hasil pemeriksaan data, prosedur, peralatan, fasilitas aktivasi sumur serta pelaksanaan Reka Ulang berlangsung dengan baik dan seluruh alat deteksi H2S menunjukkan nilai nol (0) ppm mengindikasikan tidak adanya paparan gas H2S yang terdeteksi baik di lokasi sumur pad V, perimeter aman 300 meter dan sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu," jelasnya.

Terkait dengan adanya berita kebocoran gas, PT SMGP menegaskan bahwa tidak ada kebocoran gas di jalur pipa milik PT SMGP, karena sumur V-01 saat ini masih dalam tahap aktivasi sumur dan belum terhubung dengan jalur pipa. 

"Kegiatan aktivasi sumur dilakukan di area lokasi sumur (jarak terdekat dari sumur ke desa 700 meter) dengan mengalirkan gas yang dinetralisir menggunakan Abatement System (sistem penetralisir gas H2S) dan hasilnya dimonitor melalui detektor H2S," ungkapnya.

Dapat diketahui, pada Kamis malam (22/2) warga Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Madina dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina karena diisukan terpapar H2S. Ada 105 orang yang dibawa ke rumah sakit. Sehari setelah mendapat penanganan medis, 105 orang warga tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024