Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara menargetkan kedatangan 200 ribu wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayahnya pada tahun 2024.
"Demi memenuhi target itu, selain dengan terus mengembangkan destinasi wisata unggulan, kami pun memperkuat sisi pemasaran pariwisata," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony saat berkunjung ke Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Sumut, Medan, Jumat.
Zumri melanjutkan, salah satu bentuk promosi pariwisata itu adalah dengan mengikuti beberapa acara atau pameran di luar negeri. Hal tersebut, kata dia, belum maksimal dilakukan pada tahun 2023.
Disbudparekraf Sumut, dia menambahkan, akan berpartisipasi dalam pameran seperti Malaysia Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair di Malaysia pada Maret 2024 dan Penang Fair 2024.
Kemudian, Dibsudparekraf Sumut juga dilibatkan dalam Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin 2024, juga pada Maret 2024 di Jerman.
"Mengencangkan promosi di luar negeri ini penting. Namun target utama kami tetap wisatawan dari kawasan Asia karena pertumbuhannya paling besar. Nantinya kami akan membawa beberapa agen perjalanan dan maskapai penerbangan ke sana," tutur Zumri.
Lalu, dari sisi agenda pariwisata, Zumri menegaskan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menggalakkan berbagai acara internasional di daerahnya, termasuk wisata olahraga dan hiburan.
Beberapa kegiatan yang sudah rutin terlaksana misalnya Kejuaraan Dunia Selancar World Surf League (WSL) di Nias Selatan, Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) dan Samosir Music International pun terus dijaga kualitas dan keberlanjutannya.
Selanjutnya, Disbudparekraf Sumut juga memerhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata dengan melakukan pendampingan di desa-desa wisata.
Semua program tersebut, termasuk nantinya keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Standardisasi Sistem Kepariwisataan Sumut yang ditargetkan terbit pada tahun 2024, diharapkan dapat memperbaiki kualitas pariwisata Sumut sehingga mampu menyedot lebih banyak pelancong asing.
Pada 2023 tepatnya Januari-November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyatakan, ada 178.575 wisatawan mancanegara yang datang ke Sumut.
Mayoritas turis itu berasal dari Malaysia yakni 88.930 orang (57,69 persen), disusul tiga negara terbanyak lainnya yaitu Singapura (10.450 orang), China (3.989 orang) dan Thailand (2.088 orang).
Meski data wisatawan asing pada Desember 2023 belum dirilis BPS, Zumri menilai jumlah tersebut belum mencapai target yang ditetapkan pihaknya pada tahun 2023 yaitu 200 ribu orang.
"Sepertinya bakal kurang dari 200 ribu orang. Makanya kami berupaya keras untuk memenuhi target yang sama pada tahun 2024," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Demi memenuhi target itu, selain dengan terus mengembangkan destinasi wisata unggulan, kami pun memperkuat sisi pemasaran pariwisata," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony saat berkunjung ke Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Sumut, Medan, Jumat.
Zumri melanjutkan, salah satu bentuk promosi pariwisata itu adalah dengan mengikuti beberapa acara atau pameran di luar negeri. Hal tersebut, kata dia, belum maksimal dilakukan pada tahun 2023.
Disbudparekraf Sumut, dia menambahkan, akan berpartisipasi dalam pameran seperti Malaysia Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair di Malaysia pada Maret 2024 dan Penang Fair 2024.
Kemudian, Dibsudparekraf Sumut juga dilibatkan dalam Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin 2024, juga pada Maret 2024 di Jerman.
"Mengencangkan promosi di luar negeri ini penting. Namun target utama kami tetap wisatawan dari kawasan Asia karena pertumbuhannya paling besar. Nantinya kami akan membawa beberapa agen perjalanan dan maskapai penerbangan ke sana," tutur Zumri.
Lalu, dari sisi agenda pariwisata, Zumri menegaskan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menggalakkan berbagai acara internasional di daerahnya, termasuk wisata olahraga dan hiburan.
Beberapa kegiatan yang sudah rutin terlaksana misalnya Kejuaraan Dunia Selancar World Surf League (WSL) di Nias Selatan, Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) dan Samosir Music International pun terus dijaga kualitas dan keberlanjutannya.
Selanjutnya, Disbudparekraf Sumut juga memerhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata dengan melakukan pendampingan di desa-desa wisata.
Semua program tersebut, termasuk nantinya keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Standardisasi Sistem Kepariwisataan Sumut yang ditargetkan terbit pada tahun 2024, diharapkan dapat memperbaiki kualitas pariwisata Sumut sehingga mampu menyedot lebih banyak pelancong asing.
Pada 2023 tepatnya Januari-November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyatakan, ada 178.575 wisatawan mancanegara yang datang ke Sumut.
Mayoritas turis itu berasal dari Malaysia yakni 88.930 orang (57,69 persen), disusul tiga negara terbanyak lainnya yaitu Singapura (10.450 orang), China (3.989 orang) dan Thailand (2.088 orang).
Meski data wisatawan asing pada Desember 2023 belum dirilis BPS, Zumri menilai jumlah tersebut belum mencapai target yang ditetapkan pihaknya pada tahun 2023 yaitu 200 ribu orang.
"Sepertinya bakal kurang dari 200 ribu orang. Makanya kami berupaya keras untuk memenuhi target yang sama pada tahun 2024," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024