Kantor Pencarian dan Pertolongan kembali memperpanjang masa operasi pencarian korban banjir bandang dan longsor di Desa Silmagulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Husundutan, Provinsi Sumatera Utara.
Upaya untuk menemukan korban bencana alam di Desa Silmagulampe diperpanjang tiga hari dari 9 sampai 11 Desember 2023 setelah tujuh hari operasi pencarian, dan kemudian diperpanjang lagi selama tiga hari.
"Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh seluruh unsur yang terlibat dan keluarga korban, maka pencarian kembali diperpanjang hingga tiga hari ke depan terhitung mulai hari ini," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan Budiono saat dihubungi dari Medan, Selasa.
Budiono menyampaikan bahwa perpanjangan masa pencarian korban bencana dilakukan karena ada permintaan dari keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.
Menurut dia, masih ada 10 korban bencana alam di Desa Silmagulampe yang belum ditemukan.
"Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pencarian kembali diperpanjang dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tim SAR gabungan sudah memperluas area operasi pencarian korban bencana alam di perairan Danau Toba.
Operasi pencarian korban bencana alam di Desa Silmagulampe dilakukan di tiga sektor.
Dalam operasi pencarian di sektor 1, Budiono mengatakan, petugas Basarnas Special Group (BSG) melakukan penyisiran di perairan Danau Toba menggunakan perahu. Mereka berusaha menemukan korban dengan menarik sampah dan batang pohon yang masuk ke danau.
Budiono melanjutkan, operasi pencarian di sektor 2 dilakukan dengan memindahkan material sisa banjir bandang di lingkungan gereja dan sekolah serta mengerahkan ekskavator untuk mengangkat sampah di depan hotel.
Di sektor 3, ia mengatakan, petugas fokus mencari korban di antara reruntuhan rumah penduduk serta mes karyawan di satu hotel yang terdampak bencana.
"Kami terlebih dahulu menurunkan tim penyelam dari BSG untuk melakukan penyelaman di sekitar lokasi pohon tumbang dan di belakang gedung gereja dan hotel," katanya.
Sebanyak 12 orang dilaporkan hilang saat banjir bandang dan longsor melanda Desa Simangulampe pada 1 Desember 2023 malam. Dua dari warga yang dilaporkan hilang saat bencana ditemukan dalam keadaan meninggal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masa pencarian korban banjir di Humbang Hasundutan diperpanjang lagi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Upaya untuk menemukan korban bencana alam di Desa Silmagulampe diperpanjang tiga hari dari 9 sampai 11 Desember 2023 setelah tujuh hari operasi pencarian, dan kemudian diperpanjang lagi selama tiga hari.
"Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh seluruh unsur yang terlibat dan keluarga korban, maka pencarian kembali diperpanjang hingga tiga hari ke depan terhitung mulai hari ini," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan Budiono saat dihubungi dari Medan, Selasa.
Budiono menyampaikan bahwa perpanjangan masa pencarian korban bencana dilakukan karena ada permintaan dari keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.
Menurut dia, masih ada 10 korban bencana alam di Desa Silmagulampe yang belum ditemukan.
"Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pencarian kembali diperpanjang dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tim SAR gabungan sudah memperluas area operasi pencarian korban bencana alam di perairan Danau Toba.
Operasi pencarian korban bencana alam di Desa Silmagulampe dilakukan di tiga sektor.
Dalam operasi pencarian di sektor 1, Budiono mengatakan, petugas Basarnas Special Group (BSG) melakukan penyisiran di perairan Danau Toba menggunakan perahu. Mereka berusaha menemukan korban dengan menarik sampah dan batang pohon yang masuk ke danau.
Budiono melanjutkan, operasi pencarian di sektor 2 dilakukan dengan memindahkan material sisa banjir bandang di lingkungan gereja dan sekolah serta mengerahkan ekskavator untuk mengangkat sampah di depan hotel.
Di sektor 3, ia mengatakan, petugas fokus mencari korban di antara reruntuhan rumah penduduk serta mes karyawan di satu hotel yang terdampak bencana.
"Kami terlebih dahulu menurunkan tim penyelam dari BSG untuk melakukan penyelaman di sekitar lokasi pohon tumbang dan di belakang gedung gereja dan hotel," katanya.
Sebanyak 12 orang dilaporkan hilang saat banjir bandang dan longsor melanda Desa Simangulampe pada 1 Desember 2023 malam. Dua dari warga yang dilaporkan hilang saat bencana ditemukan dalam keadaan meninggal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masa pencarian korban banjir di Humbang Hasundutan diperpanjang lagi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023