Atlet angkat besi Sumatera Utara yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 berlatih dengan keterbatasan alat, meski perhelatan ajang olahraga multievent empat tahunan di Tanah Air itu tinggal beberapa bulan lagi.
Pelatih Angkat Besi Pelatda PON Sumut, Supeni di Medan, Jumat, mengatakan, pihaknya menyadari target satu emas yang diberikan kepada mereka tidak sebanding dengan kebutuhan dan keperluan atlet, mulai dari gizi, suplemen, sampai kepada sarana dan prasarana.
"Karena sampai saat ini pengajuan kami belum terpenuhi. Tentu kami juga tidak bisa salahkan keadaan. Saya ingin atlet saya tetap percaya diri dan termotivasi meski banyak kendala, tapi bila diizinkan kebutuhan dan keperluan atlet dipenuhi itu bisa mendongkrak prestasi," katanya.
Supeni mulai merinci sejumlah kendala dihadapi. Paling utama tentunya gizi dan suplemen atlet yang belum tercukupi.
"Kalaulah gizi diperbaiki sesuai standar nasional, tentu suplemen tidak jadi suatu kebutuhan. Suplemen paling untuk menutup kurangnya saja. Tapi ini duanya kurang jadi tidak seimbang" katanya.
Belum lagi masalah alat, lanjut Supeni, pihaknya sampai memutar otak agar para atlet bisa melahap semua program latihan. Keterbatasan alat sangat mempengaruhi, karena para atlet dipaksa antre menunggu giliran memakai alat.
"Angkatan anak-anak naik terus. Sementara alat habis (tidak ada alat yang lebih tinggi). Misalnya 1 orang angkatannya 170 kg, sedangkan alat kita ada 2 (190kg kali 2). Tentu sisanya jadi rebutan 7 atlet lainnya. Belum lagi mereka harus antre giliran. Orang keempat antri, sudah dingin lagi (keringat hilang)," katanya.
Saat ini, memang ada 8 atlet yang berlatih di Medan yakni di GOR PABSI, Helvetia, dari total 13 atlet Pelatda PON Sumut (8 putra dan 5 putri). Sisanya berlatih di Tebing-Sergai dan PPLP Sumut (2 orang).
"Karena di Medan tidak mencukupi. Jadi diberi dispensasi latihan di daerah. Alat bisa dicover di sana. Di PPLP di bawah pengawasan saya, karena di sana ada pelatih. Tapi sekali dua tiga minggu wajib latihan Medan," katanya.
Ke-13 atlet angkat besi yang saat ini menjalani Pelatda PON Sumut adalah Abdian Bosar Hasibuan (55 kg/Pa), Sukani Satrio (67 kg/Pa), Ilham Taufik (73 kg/Pa), Alfredo Sitorus (81 kg/Pa), dan Ali Rahman (95 kg/Pa).
Lalu Dimas Prasetiyo (102 kg/Pa), M Faridho (109 kg/Pa), Rasis Azazi (109+ kg/Pa), Nuraini (49 kg/Pi), Yolanda Putri (55 kg/Pi), Fara Dilla (64 kg/Pi), Ery Oktavianda (76 kg/Pi), dan Anggi Aulia (81 kg/Pi).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Pelatih Angkat Besi Pelatda PON Sumut, Supeni di Medan, Jumat, mengatakan, pihaknya menyadari target satu emas yang diberikan kepada mereka tidak sebanding dengan kebutuhan dan keperluan atlet, mulai dari gizi, suplemen, sampai kepada sarana dan prasarana.
"Karena sampai saat ini pengajuan kami belum terpenuhi. Tentu kami juga tidak bisa salahkan keadaan. Saya ingin atlet saya tetap percaya diri dan termotivasi meski banyak kendala, tapi bila diizinkan kebutuhan dan keperluan atlet dipenuhi itu bisa mendongkrak prestasi," katanya.
Supeni mulai merinci sejumlah kendala dihadapi. Paling utama tentunya gizi dan suplemen atlet yang belum tercukupi.
"Kalaulah gizi diperbaiki sesuai standar nasional, tentu suplemen tidak jadi suatu kebutuhan. Suplemen paling untuk menutup kurangnya saja. Tapi ini duanya kurang jadi tidak seimbang" katanya.
Belum lagi masalah alat, lanjut Supeni, pihaknya sampai memutar otak agar para atlet bisa melahap semua program latihan. Keterbatasan alat sangat mempengaruhi, karena para atlet dipaksa antre menunggu giliran memakai alat.
"Angkatan anak-anak naik terus. Sementara alat habis (tidak ada alat yang lebih tinggi). Misalnya 1 orang angkatannya 170 kg, sedangkan alat kita ada 2 (190kg kali 2). Tentu sisanya jadi rebutan 7 atlet lainnya. Belum lagi mereka harus antre giliran. Orang keempat antri, sudah dingin lagi (keringat hilang)," katanya.
Saat ini, memang ada 8 atlet yang berlatih di Medan yakni di GOR PABSI, Helvetia, dari total 13 atlet Pelatda PON Sumut (8 putra dan 5 putri). Sisanya berlatih di Tebing-Sergai dan PPLP Sumut (2 orang).
"Karena di Medan tidak mencukupi. Jadi diberi dispensasi latihan di daerah. Alat bisa dicover di sana. Di PPLP di bawah pengawasan saya, karena di sana ada pelatih. Tapi sekali dua tiga minggu wajib latihan Medan," katanya.
Ke-13 atlet angkat besi yang saat ini menjalani Pelatda PON Sumut adalah Abdian Bosar Hasibuan (55 kg/Pa), Sukani Satrio (67 kg/Pa), Ilham Taufik (73 kg/Pa), Alfredo Sitorus (81 kg/Pa), dan Ali Rahman (95 kg/Pa).
Lalu Dimas Prasetiyo (102 kg/Pa), M Faridho (109 kg/Pa), Rasis Azazi (109+ kg/Pa), Nuraini (49 kg/Pi), Yolanda Putri (55 kg/Pi), Fara Dilla (64 kg/Pi), Ery Oktavianda (76 kg/Pi), dan Anggi Aulia (81 kg/Pi).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023