Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan peningkatan indeks pertanaman (IP) dan perluasan area tanam menjadi cara untuk menjaga luas panen padi dan menjaga stok beras di wilayahnya.

"Kami memang fokus untuk meningkatkan IP dan perluasan areal tanam agar luas panen terus meningkat," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini kepada ANTARA di kantornya, Medan, Kamis.

IP merupakan rata-rata masa tanam dan panen selama satu tahun di lahan yang sama.

Dengan demikian, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara mendorong daerah-daerah sentra padi untuk memperbanyak frekuensi bertanamnya dari sekali setahun menjadi dua kali, yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.

Untuk itu mereka pun menyusun beberapa program termasuk penyediaan benih unggul kepada petani.

"Itu menjadi stimulus untuk menaikkan IP," kata Juwaini.

 


Kemudian, terkait perluasan areal tanam, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut memaksimalkan lahan seperti kebun, ladang dan rawa.

Di kebun atau ladang, Pemprov Sumut dapat menanam padi gogo misalnya varietas Sigambiri Putih dan Sigambiri Merah.

Adapun luas panen padi Sumut pada tahun 2023 menurun jika dibandingkan tahun 2022, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada Januari-September 2023, realisasi luasan panen padi di Sumut adalah 322,14 ribu hektare. Luas itu turun 12,72 hektare (3,8 persen) dibandingkan periode serupa tahun 2022.

Dengan metode kerangka sampel area (KSA), BPS Sumut memprediksi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023 mencapai 82,34 ribu hektare.

Artinya, BPS memperkirakan luas panen padi di Sumut sepanjang tahun 2023 yaitu 404,47 ribu hektare. Jika hitungan itu tepat, maka luas panen padi Sumut menurun 6,99 ribu hektare (1,70 persen) dibandingkan tahun 2022 (411,46 ribu hektare).

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023