Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu berpendapat keinginan swasembada beras pada tahun 2026 yang dilontarkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis bisa terwujud.
"Selama penanamannya bagus, saya optimistis Indonesia swasembada," ujar Arif kepada ANTARA di Medan, Senin.
Menurut dia, penanaman padi yang bagus dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk teknis, cuaca dan iklim.
Selain itu, penting pula dukungan dari semua pemangku kepentingan terkait.
"Perlu kerja sama oleh semua pihak," tutur Arif.
Dia pun yakin Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memiliki program yang efektif demi menuju swasembada.
Hal itu lantaran Amran pernah menduduki jabatan serupa pada periode tahun 2014-2019. Ketika itu, pada tahun 2017, dia sempat membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras medium tanpa impor.
"Setahu saya sewaktu menjabat sebelumnya Pak Menteri berhasil (swasembada beras-red)," kata Arif.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginginkan Indonesia bisa swasembada atau tidak mengimpor beras sama sekali pada dua hingga tiga tahun mendatang atau maksimal pada 2026.
Berkaca dari pengalamannya, Amran percaya Indonesia dapat mencapai swasembada kembali. Mengingat jabatannya sebagai Mentan pada periode ini hanya kurang dari satu tahun, Amran mengatakan pihaknya berupaya untuk membangun fondasi kebijakan terlebih dahulu dan diharapkan bisa berlanjut pada beberapa tahun ke depan.
Melalui swasembada, Mentan juga optimistis Indonesia bisa mewujudkan cita-cita untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Apalagi, menurut dia, hal ini juga didukung oleh sumber daya manusia Indonesia di bidang pertanian yang dinilai memiliki kehebatan yang tidak diragukan lagi.
Apabila Indonesia hendak mencapai swasembada kembali, Amran pun mengingatkan pentingnya memberi ruang yang luas kepada para petani agar meraup keuntungan yang layak dari hasil produksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023