Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan, kerja sama antara Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Yunnan, Tiongkok, yang kini dalam penjajakan, perlu implementasi agar menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Kemitraan itu positif selama ada implementasinya," ujar Wahyu kepada ANTARA di Medan, Sabtu.

Menurut pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu, Pemerintah Provinsi Sumut dan Yunnan mesti segera menyusun langkah strategis untuk menjalankan kerja sama tersebut.

Misalnya, soal investor. Idealnya kedua provinsi bisa menyiapkan fasilitas supaya modal yang ditanamkan bisa berjalan.

"Kepentingan pribadi mesti dikesampingkan," tutur dia.

Pemerintah Provinsi Sumut, menurut akademisi yang menamatkan pendidikan masternya di Macquarie University, Australia, itu menambahkan, dapat memaksimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun, sebagai lokasi kerja sama bisnis dengan Yunnan.


Agar kemitraan lancar, Wahyu menyebut tidak ada salahnya jika Pemprov Sumut memberikan insentif khusus bagi investasi Yunnan yang masuk ke wilayahnya.

"Sebagai contoh, 'Free Trade Zone' di Penang, Malaysia, yang maju karena investor tidak kesulitan berinvestasi di sana. Pendaftaran mudah, lahan sudah ada, bebas pajak dan lainnya dilaksanakan dengan baik," kata dia.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjajaki kerja sama ekonomi dengan Provinsi Yunnan, Tiongkok di berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, pendidikan, pangan, UMKM dan lain-lain.

Penjajakan itu digaungkan ketika Wakil Gubernur dan Pemimpin Overseas Friendship Association of Yunnan Yang Ning menemui Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin di Medan pada 22 September 2023.

Yang Ning berharap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik, sehingga kedua pihak dapat menggali potensi potensi kerja sama yang lainnya.

"Bagaimana pun Sumut dan Yunnan punya banyak kemiripan misalnya sumber daya pertanian. Produksi bunga segar Yunnan bisa dikatakan di posisi kedua dunia, selain itu banyak penelitian dan universitas yang meneliti bidang pertanian," ujar Yang Ning.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023