Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu optimistis local wisdom atau kearifan lokal Hatabosi dan Program Sawit Berkelanjutan dapat meraih I-SIM Award 2023. Optimisme ini sampaikan Bupati Dolly pada pertemuan dengan Tim PT Surveyor Indonesia (PTSI) di Aula Sarasi, Kantor Bupati Tapsel di Sipirok, Kamis.
Hatabosi singkatan nama Desa Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Dusun Siranap di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Tapsel. "Kearifan lokal komunitas Hatabosi menjaga lingkungan sejak ratusan tahun silam berhasil pemenang Kalpataru 2020," kata Bupati mengisahkan.
Sedang program Sawit Berkelanjutan. Melalui Forum Komunikasi Sawit Berkelanjutan (FoKSBI) Tapsel sudah berhasil membina 597 petani sawit mandiri memeroleh sertifikasi RSPO, yang berkontribusi pada pengelolaan 859,51 Ha lahan sawit secara berkelanjutan. Dan diikuti dengan penambahan pendapatan hingga Rp1,4 miliar.
Sementara Kepala Bappeda Tapsel CH Rizal dalam ekspose pada kesempatan pertemuan dengan PTSI itu mengatakan keberhasilan kearifan lokal "Hatabosi" dan program Sawit Berkelanjutan tidak lepas konsep multi pihak atau kolaborasi pentahelix. Melibatkan Pemerintah, akademisi, badan/pelaku usaha, komunitas masyarakat, NGO, unsur media.
Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Regency merupakan program yang luncurkan PT Surveyor Indonesia (PTSI) Juli 2023. "I-SIM program kedua setelah PTSI sebelumnya sukses melalui I-SIM for Cities," kata Ketua Verifikator I-SIM, Muhrina A S Hasibuan, Sustainability Expert PTSI.
Muhrina melakukan verifikasi dan validasi di Tapanuli Selatan didampingi Tim PTSI Doli Syawaluddin Siregar, Finny Angkie Winoto, Nabila Martagati Sofwan. Dijelaskannya Program I-SIM for Regency PTSI diikuti 103 kabupaten dengan sasar target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Kata dia, I-SIM ini merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi-stakeholders ekosistem SDGs Indonesia di tingkat Kabupaten. Surveyor Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Bappenas dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Program itu selaras dengan Perpres 111 Tahun 2022, tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pasal 3. Dalam pasal tersebut diamanatkan bahwa sasaran TPB nasional tahun 2024 digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi RAD TPB bersama dengan kementerian terkait.
"Pemerintah daerah adalah salah satu aktor penting dalam ketercapaian Agenda SDGs pada tahun 2030," tegasnya. Program I-SIM for Regencies 2023 yang diikuti oleh 103 Kabupaten di Indonesia, kini memasuki tahap verifikasi dan validasi data 157 indikator I-SIM. Indikator ini hasil kolaborasi multi pihak antara mitra pembangunan dan mitra pengarah yang berasal dari pemerintah, asosiasi pemda, akademisi, lembaga riset, swasta, dan NGO.
PTSI bersama APKASI berkunjung Ke 12 Kabupaten terpilih yang mewakili pulau di Indonesia dengan kriteria kualitas data I-SIM dan pengisian data 100% serta mengirim program unggulan dalam upaya pencapaian SDGs. 12 Kabupaten itu terdiri dari : Bandung, Bantul, Bogor, Dharmasraya, Gowa, Karo, Magelang, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Temanggung, Sinjai serta Pangkajene dan Kepulauan.
"Verifikasi dan validasi langsung dapat menjadi wadah bagi kabupaten dalam upaya mengungkapkan data pencapaian SDGs (Disclosure), dampak (Impact) dan komitmen kepemimpinan dalam akselerasi pencapaian SDGs yang merupakan aspek penting dalam penilaian akhir yang dilakukan oleh Panelis Juri I-SIM For Regencies,” ujar Muhrima.
Setelah penilaian rampung, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan pada November 2023. "I-SIM for Regency ini menjadi penting sebagai wadah pengungkapan data dan aksi untuk mengukur capaian SDGs masing-masing Kabupaten di Indonesia."
Tidak hanya itu, hasil I-SIM Report dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah (RAD). Dalam pelaksanaannya, program ini juga menjadi wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antar kabupaten mengenai upaya pencapaian program SDGs pada 2030. "Selain itu, program ini akan merekognisi dan memberikan apresiasi daerah terhadap reputasi keberlanjutan." tutupnya.
Turut hadir dan terlibat di acara tersebut unsur Forkopimda yakni Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Kajari Tapsel Siti Holijah, Sekda Tapsel Sofyan Adil, OPD, NGO, Akademisi, PWI Tabagsel, PT NSHE, PT Agincourt Recourses, PT ANJ, Petani Sawit Berkelanjutan, Tokoh Masyarakat Hatabosi, Petani Kopi Sipirok, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Hatabosi singkatan nama Desa Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Dusun Siranap di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Tapsel. "Kearifan lokal komunitas Hatabosi menjaga lingkungan sejak ratusan tahun silam berhasil pemenang Kalpataru 2020," kata Bupati mengisahkan.
Sedang program Sawit Berkelanjutan. Melalui Forum Komunikasi Sawit Berkelanjutan (FoKSBI) Tapsel sudah berhasil membina 597 petani sawit mandiri memeroleh sertifikasi RSPO, yang berkontribusi pada pengelolaan 859,51 Ha lahan sawit secara berkelanjutan. Dan diikuti dengan penambahan pendapatan hingga Rp1,4 miliar.
Sementara Kepala Bappeda Tapsel CH Rizal dalam ekspose pada kesempatan pertemuan dengan PTSI itu mengatakan keberhasilan kearifan lokal "Hatabosi" dan program Sawit Berkelanjutan tidak lepas konsep multi pihak atau kolaborasi pentahelix. Melibatkan Pemerintah, akademisi, badan/pelaku usaha, komunitas masyarakat, NGO, unsur media.
Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Regency merupakan program yang luncurkan PT Surveyor Indonesia (PTSI) Juli 2023. "I-SIM program kedua setelah PTSI sebelumnya sukses melalui I-SIM for Cities," kata Ketua Verifikator I-SIM, Muhrina A S Hasibuan, Sustainability Expert PTSI.
Muhrina melakukan verifikasi dan validasi di Tapanuli Selatan didampingi Tim PTSI Doli Syawaluddin Siregar, Finny Angkie Winoto, Nabila Martagati Sofwan. Dijelaskannya Program I-SIM for Regency PTSI diikuti 103 kabupaten dengan sasar target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Kata dia, I-SIM ini merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi-stakeholders ekosistem SDGs Indonesia di tingkat Kabupaten. Surveyor Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Bappenas dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Program itu selaras dengan Perpres 111 Tahun 2022, tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pasal 3. Dalam pasal tersebut diamanatkan bahwa sasaran TPB nasional tahun 2024 digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi RAD TPB bersama dengan kementerian terkait.
"Pemerintah daerah adalah salah satu aktor penting dalam ketercapaian Agenda SDGs pada tahun 2030," tegasnya. Program I-SIM for Regencies 2023 yang diikuti oleh 103 Kabupaten di Indonesia, kini memasuki tahap verifikasi dan validasi data 157 indikator I-SIM. Indikator ini hasil kolaborasi multi pihak antara mitra pembangunan dan mitra pengarah yang berasal dari pemerintah, asosiasi pemda, akademisi, lembaga riset, swasta, dan NGO.
PTSI bersama APKASI berkunjung Ke 12 Kabupaten terpilih yang mewakili pulau di Indonesia dengan kriteria kualitas data I-SIM dan pengisian data 100% serta mengirim program unggulan dalam upaya pencapaian SDGs. 12 Kabupaten itu terdiri dari : Bandung, Bantul, Bogor, Dharmasraya, Gowa, Karo, Magelang, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Temanggung, Sinjai serta Pangkajene dan Kepulauan.
"Verifikasi dan validasi langsung dapat menjadi wadah bagi kabupaten dalam upaya mengungkapkan data pencapaian SDGs (Disclosure), dampak (Impact) dan komitmen kepemimpinan dalam akselerasi pencapaian SDGs yang merupakan aspek penting dalam penilaian akhir yang dilakukan oleh Panelis Juri I-SIM For Regencies,” ujar Muhrima.
Setelah penilaian rampung, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan pada November 2023. "I-SIM for Regency ini menjadi penting sebagai wadah pengungkapan data dan aksi untuk mengukur capaian SDGs masing-masing Kabupaten di Indonesia."
Tidak hanya itu, hasil I-SIM Report dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah (RAD). Dalam pelaksanaannya, program ini juga menjadi wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antar kabupaten mengenai upaya pencapaian program SDGs pada 2030. "Selain itu, program ini akan merekognisi dan memberikan apresiasi daerah terhadap reputasi keberlanjutan." tutupnya.
Turut hadir dan terlibat di acara tersebut unsur Forkopimda yakni Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Kajari Tapsel Siti Holijah, Sekda Tapsel Sofyan Adil, OPD, NGO, Akademisi, PWI Tabagsel, PT NSHE, PT Agincourt Recourses, PT ANJ, Petani Sawit Berkelanjutan, Tokoh Masyarakat Hatabosi, Petani Kopi Sipirok, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023